Pakan merupakan komponen krusial dalam proses budidaya udang yang berfungsi dalam memberikan nutrisi bagi udang untuk tumbuh dan berkembang. Namun siapa sangka jika pakan juga memberikan pengaruh terhadap kualitas air pada tambak.
Pakan sendiri menyumbang limbah solid pada tambak bercampur dengan partikel feses, kulit hasil molting dan partikel organik lainnya yang ada pada kolam tambak. Pakan yang terakumulasi menjadi limbah ini ialah pakan yang tersisa atau tidak habis dimakan oleh udang.
Sumber: app.jala.tech
Melalui proses kimia dan biologi, limbah ini nantinya akan menghasilkan zat lain, seperti gas amonia nitrit dan nitrat. Banyaknya limbah yang ada pada tambak tentu bergantung kepada sistem budidaya yang diterapkan. Seperti pada budidaya udang intensif, tentu limbah yang dihasilkan akan jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan budidaya udang pada umumnya.
Seperti yang kita ketahui, amonia merupakan gas yang sangat merugikan. Amonia memiliki bau yang menyengat, bersifat korosif, dan mudah larut pada air. Amonia tidak langsung membunuh udang, namun sangat mempengaruhi laju metabolisme, sehingga udang mengalami peningkatan kebutuhan oksigen. Jika tidak terpenuhi dengan baik tentu udang akan mengalami penurunan laju pertumbuhan.
Tingkat pemanfaatan pakan oleh udang memegang peran penting dalam menjaga kualitas air. Untuk itu, petambak harus memastikan jika pemberian pakan dilakukan secara optimal, tidak berlebihan sehingga udang dapat memanfaatkannya dengan maksimal.
Dilansir dari app.jala.tech, kualitas air dapat mempengaruhi fisiologis dan perilaku udang. Pada saat kadar oksigen menurun, maka nafsu makan udang juga akan mengalami penurunan kemudian udang akan cenderung mencari oksigen ke permukaan. Selain oksigen, ada kadar salinitas yang jika terlalu tinggi akan menyebabkan udang memerlukan energi lebih untuk menyeimbangkan proses osmosis pada tubuhnya, akibatnya laju pertumbuhan udang akan menurun.
Kondisi kualitas air juga dapat dijadikan acuan dalam memberikan pakan, misalnya suhu dan kadar oksigen terlarut yang sangat mempengaruhi aktivitas makan dan metabolisme udang. Saat suhu tinggi, udang akan mengalami laju metabolisme yang tinggi pula, sehingga tingkat konsumsi pakan akan meningkat, begitupun sebaliknya.
Baca Juga:
Comments