Pada usaha budidaya udang, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, petambak wajib menjaga tingkat daya tahan tubuh udang tetap stabil. Ketahanan tubuh udang terhadap infeksi penyakit akan membuat tambak senantiasa produktif.
Namun, upaya untuk mewujudkan hal tersebut dinilai gampang-gampang susah. Pasalnya, masih banyak petambak menggunakan cara instan, yaitu dengan menggunakan antibiotik. Padahal, antibiotik sudah dilarang penggunaannya, terutama untuk petambak yang akan mengekspor udangnya.

Sumber: aquatechcenter.com
Demi menjaga kualitas, petambak harus menerapkan strategi alternatif yang efektif untuk menjaga kesehatan udang. Berikut adalah beberapa tips dan strategi yang dimaksud.
1. Pemilihan Benih Berkualitas
Benih udang yang sehat merupakan langkah awal dalam mewujudkan budidaya yang sukses. Pastikan benih berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikasi dari lembaga yang kredibel. Dua sertifikat yang harus dimiliki oleh benih udang ialah SPF (Specific Pathogen Free), Sertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik). Pemilihan benih yang unggul dapat mengurangi risiko penyakit sejak awal.
2. Manajemen Kualitas Air yang Baik
Dalam budidaya udang, air merupakan media hidup yang harus senantiasa dijaga kualitasnya. Kualitas air yang optimal sangat berpengaruh terhadap kesehatan udang. Parameter penting yang harus diperhatikan meliputi kadar oksigen terlarut, pH, suhu, dan salinitas. Penggunaan biofilter dan aerasi yang cukup dapat membantu menjaga stabilitas kualitas air.
3. Pemberian Pakan Bernutrisi Seimbang
Pakan yang berkualitas dan mengandung nutrisi lengkap dapat meningkatkan daya tahan tubuh udang terhadap penyakit. Tidak kalah penting ialah penerapan manajemen pakan yang baik, yakni dengan cara menghindari pemberian pakan secara berlebih demi mencegah terjadinya penumpukan bahan organik di dasar tambak. Penggunaan probiotik dalam pakan juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan dan kesehatan pencernaan udang.
4. Penggunaan Probiotik dan Imunostimulan
Probiotik dan imunostimulan merupakan alternatif alami yang dapat menggantikan peran antibiotik. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam usus udang, sementara imunostimulan seperti ekstrak herbal dan vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh udang terhadap infeksi.
5. Manajemen Kepadatan Populasi
Kepadatan udang yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengatur kepadatan sesuai dengan kapasitas kolam agar udang memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dengan baik.
6. Penerapan Biosekuriti yang Ketat
Biosekuriti adalah langkah pencegahan untuk menghindari masuknya patogen ke dalam tambak. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi desinfeksi alat, pemantauan rutin terhadap kondisi udang, serta membatasi akses ke area budidaya bagi orang luar.
7. Monitoring dan Deteksi Dini Penyakit
Pemantauan rutin terhadap kesehatan udang sangat penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Gejala seperti perubahan warna tubuh, penurunan nafsu makan, atau perilaku tidak normal harus segera ditindaklanjuti dengan tindakan pencegahan yang sesuai.
Dengan menerapkan strategi di atas, petambak dapat menjaga kesehatan udang tanpa ketergantungan pada antibiotik. Pendekatan ini tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saing industri budidaya udang di masa depan.
Baca Juga
Comments