Tips Aman Menggunakan Kaporit agar Tidak Meracuni Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 2 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Sterilisasi pada tambak udang sangat penting dilakukan guna mencegah infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur yang bisa saja terikut masuk ke dalam tambak melalui saluran air.

Sumber: pakanpabrik.com
Sterilisasi tambak bisa dilakukan dengan menebar kaporit, yang merupakan zat dengan sifat oksidatif tinggi sehingga sangat efektif dalam membasmi segala jenis patogen penyakit. Meski memiliki manfaat yang baik terhadap tambak, namun penggunaannya harus tetap diperhatikan.
Karena jika salah dosis saja, manfaatnya bisa jadi tidak terlihat atau bahkan malah bisa membuat stres dan meracuni udang.
Mengapa Kaporit Bisa Beracun
Kaporit bekerja dengan melepaskan klorin aktif (Cl₂) dan asam hipoklorit (HOCl), yang mana keduanya sangat efektif dalam membunuh mikroorganisme. Tapi, ketika penggunaannya tidak sesuai anjuran, kedua zat ini juga bisa merusak jaringan dalam tubuh udang.
Beberapa efek yang mungkin ditimbulkan ialah iritasi insang pada udang, penurunan nafsu makan dan aktivitasnya atau bisa juga mengalami mati massal. Maka dari itu, harus ada kontrol penuh dari petambak dalam menggunakan kaporit, terutama pada dosis penggunaan dan cara pakainya.
Tips Aman Menggunakan Kaporit pada Tambak Udang
Gunakan Dosis yang Tepat
Dosis tepat untuk penggunaan kaporit dalam tambak ialah 20-30 ppm, jangan lebih dari itu karena bisa meracuni udang. Selanjutnya, untuk menentukan berapa kilo kaporit yang dibutuhkan tambak Anda, maka bisa menghitungnya dengan rumus ini.

Aplikasikan Sebelum Benur Ditebar
Pengaplikasian kaporit pada tambak harus dilakukan sebelum benur ditebar, artinya tambak masih dalam keadaan kosong. Apabila kaporit ditebar pada tambak yang ada benurnya, maka besar kemungkinan benur akan keracunan dan mati.
Larutkan Terlebih Dahulu
Untuk lebih amannya, alangkah baiknya sebelum diaplikasikan, sebaiknya kaporit dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Buat larutan stok dengan mencampur kaporit dengan air bersih dan aduk sampai benar-benar tercampur dan homogen. Selanjutnya, barulah larutan disiramkan dengan merata ke dalam tambak.
Perhatikan pH dan Suhu Air
Efektivitas kaporit bisa tertanggu pada air dengan pH dan suhu yang tinggi. Untuk itu, baiknya pantau air tambak terlebih dahulu, pastikan pH-nya stabil di angka 7-8 serta suhu air stabil 28–32°C, karena jika suhu terlalu panas maka kaporit akan mudah menguap.
Gunakan Pelindung
Kaporit memiliki sifat korosif, apabila langsung tersentuh kulit maka bisa membuat iritasi. Untuk itu, sebaiknya gunakan alat pelindung diri atau minimal menggunakan sarung tangan, masker dan pelindung mata agar lebih aman.
Pastikan Sisa Klorin Hilang Sebelum Benur Ditebar
Setelah kaporit diaplikasikan ke dalam tambak dan dibiarkan 2 hari, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah memastikan bahwa sisa klorin sudah benar-benar hilang agar penebaran benur bisa dilakukan.
Cara mengecek kandungan klorin dalam air bisa menggunakan chlorine test kit, pastikan kadarnya berada di bawah 0,05 ppm. Jika kadarnya masih tinggi, Anda bisa meningkatkan aerasi untuk mempercepat penguraian.
Baca Juga