top of page

Peran Kaporit dalam Proses Dekapsulasi Artemia

  • Gambar penulis: Kurniawan Audri Rianto
    Kurniawan Audri Rianto
  • 2 jam yang lalu
  • 2 menit membaca

Dalam dunia budidaya udang, penggunaan kaporit sudah tidak asing, terutama untuk sterilisasi tambak. Kaporit sendiri memiliki kemampuan untuk merusak dinding sel dari patogen dan membuatnya mati, sehingga tambak bersih dari kontaminasi.


ree

 

Selain sebagai desinfektan, kaporit ternyata sangat efektif digunakan untuk dekapsulasi pada proses kultur artemia. Seperti yang kita tahu, sebelum digunakan sebagai pakan untuk larva udang, artemia harus ditetaskan dahulu. Sebelum ditetaskan, artemia sagat dianjurkan untuk di-dekapsulasi terlebih dahulu, agar persentase tetasnya tinggi.

 

Penjelasan Mengenai Dekapsulasi Artemia

Dekapsulasi adalah proses untuk menghilangkan cangkang artemia, sehingga embrio artemia bisa menetas dengan mudah. Cangkang artemia sendiri dinilai cukup keras, karena memang fungsinya untuk melindungi embrio di dalamnya. Namun, terkadang cangkangnya ini menjadi kendala untuk artemia menetas, sehingga perlu dilakukan dekapsulasi.

 

Selain meningkatkan daya tetas, melakukan dekapsulasi juga bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi bakteri patogen pada artemia, sehingga pakan akan lebih sehat.

 

Fungsi Kaporit dalam Dekapsulasi Artemia

Ketika kaporit dilarutkan dalam air pada proses dekapsulasi, ia akan melepaskan klorin aktif (Cl₂) dan apabila disiramkan ke artemia, maka ia akan langsung bereaksi terhadap protein dan senyawa organik penyusun cangkang.

 

Melarutkan Cangkang

Kaporit akan mengoksidasi protein dan pigmen yang ada di cangkang artemia, membuatnya semakin tipis dan lunak, serta berubah warna dari cokelat menjadi oranye. Warna oranye ini merupakan warna dari embrio artemia yang menandakan cangkang telur sudah menipis.

 

Mensterilkan dari Mikroorganisme

Fungsi lain dari kaporit selain menipiskan cangkang ialah menjadi desinfektan, membersihkan artemia dari kontaminasi mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan parasit yang bisa saja menempel di cangkangnya. Menciptakan pakan yang steril sangat penting untuk larva udang demi menjaga daya hidupnya.

 

Meningkatkan Daya Tetas

Artemia yang di-dekapsulasi akan lebih mudah menyerap air dan oksigen, sehingga waktu penetasannya akan lebih cepat, daya tetas lebih tinggi dan naupli yang dihasilkan akan lebih seragam.

 

Prosedur Penggunaan Kaporit pada Dekapsulasi

Untuk menggunakan kaporit dalam proses dekapsulasi, langkah pertama yang harus dilakukan ialah melarutkannya ke dalam air dengan dosis 20 gram per liter air. Untuk lebih maksimal, bisa dicampur dengan soda api dengan dosis 10 gram per liter air.

 

Campurkan keduanya lalu beri aerasi, agar pencampuran lebih merata dan kadar oksigen di dalam larutan lebih stabil. Pantau suhu larutan agar tidak lebih dari 30o Celcius, karena suhu yang lebih dari itu bisa membunuh embrio artemia.

 

Kemudian, larutan bisa langsung disiramkan pada artemia sambil diaduk hingga warna artemia berubah menjadi oranye terang yang menandakan proses dekapsulasi sudah selesai dilakukan.

 

Setelah warna sudah berubah, maka artemia bisa dibilas dengan air bersih hingga sisa kaporit benar-benar hilang. Dekapsulasi sudah berhasil dilakukan, selanjutnya artemia bisa ditetaskan di media tetas yang telah disiapkan.



Baca Juga

 
 
 
bottom of page