TDS (Total Dissolved Solid) merupakan sebutan dari kumpulan zat pada yang terlarut pada air. Pada konsep air minum, TDS sejatinya bukanlah suatu zat cemar yang utama. TDS hanya digunakan sebagai petunjuk estetika karakteristik air minum itu sendiri.
Namun, hal ini cukup berbeda di sektor buidya perairan. Tambak termasuk tempat yang paling sering mengalami paparan TDS tinggi. TDS yang ada pada tambak umumnya berupa mineral, logam, garam dan ion-ion dari berbagai sumber.
Sumber: cendananews.com
TDS tinggi pada tambak dapat menimbulkan variasi dampak yang kurang baik, seperti kekeruhan air yang tinggi dan juga meningkatnya pH. Kekeruhan air yang terlalu pekat membuat cahaya matahari sulit menembus permukaan air. Keadaan itu akan menyebabkan pertumbuhan alga yang tinggi pada tambak, dan itu tidak merupakan keadaan yang tidak baik.
Sementara pH yang tinggi pada air membuat kondisi tambak menjadi basa yang membuat udang gampang mengalami stres sehingga pertumbuhannya akan terganggu. Dengan kata lain, keberadaan TDS yang terlalu tinggi pada tambak membuat kualitas air menurun.
Nah, peningkatan TDS ini bisa menjadi acuan bagi petambak untuk mengganti air pada kolam tambaknya. Ini merupakan cara yang paling mudah untuk mengenali bahwa air sudah saatnya harus diganti, karena jika dilihat dari kasat mata air yang mengandung TDS tinggi memiliki penampakan yang terlalu keruh.
Selain itu, jika dipantau menggunakan pH meter, maka kadar pH pada air akan menjadi lebih tinggi dari biasanya. Kenaikan pH di atas 0,5 per harinya menandakan bahwa kualitas air sedang tidak dalam keadaan baik dan ini menjadi tanda bahwa air harus diganti sesegera mungkin.
TDS harus dipantau secara rutin untuk memastikan kualitas air masih dalam keadaan baik. Pengukuran TDS membutuhkan alat khusus yang disebut dengan TDS meter. Penggunaannya juga cukup mudah, dengan hanya mencelupkan ujung alat ke air, maka monitor akan menunjukkan nilai TDS meter yang dikandung oleh air tersebut.
Baca Juga: