top of page

Ketika Tambak Mengalami Kelimpahan Nutrien

Redaktur: Audri Rianto

Dalam budidaya udang, tambak harus senantiasa mencukupi kebutuhan nutrisi udang agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara normal dan optimal. Hal tersebut merupakan sebuah tantangan bagi petambak, karena saat tambak kekurangan nutrien maka udang akan mengalami perlambatan pertumbuhan, sementara saat kadar nutrien sudah berlebihan justru malah akan membahayakan udang dan makhluk akuatik lainnya yang juga hidup di tambak.



Sumber: alltech.com

 

Kelimpahan nutrien merupakan topik yang penting untuk dibahas dan dipahami oleh petambak, karena berhubungan secara langsung dengan kualitas air dan kesehatan udang.  Pada artikel kali ini, kami akan membahas beberapa aspek penting mengenai kelimpahan nutrien pada air tambak: 


Sumber Nutrien

Sumber utama dari nutrien dalam air adalah pakan yang diberikan kepada udang setiap harinya. Pakan udang umumnya mengandung nitrogen dan fosfor yang tidak sepenuhnya dikonsumsi oleh udang, sehingga sebagian besar nutrien ini berakhir terbuang dan menumpuk di dasar kolam menjadi sedimen.

 

Untuk itu, petambak diharuskan untuk menerapkan manajemen pakan yang baik, sehingga saat memberikan pakan, jumlahnya tidak terlalu banyak atau lebih dari yang dibutuhkan udang dalam tambak. Selain dari pakan yang tak termakan, pupuk yang digunakan untuk meningkatkan produksi plankton juga dapat menjadi sumber nutrien.

 

Akumulasi Nutrien

Akumulasi dari nutrien dalam air tambak dan sedimen membuat tambak menjadi lingkungan yang kaya nutrisi. Akumulasi nutrien yang berlebihan kemudian memicu peningkatan produksi alga, yang apabila tidak dilakukan pengendalian dengan baik, maka tambak akan mengalami ledakan po[ulasi alga berbahaya.

 

Dampak Kelimpahan Nutrien

Kelimpahan nutrien dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu kondisi di mana air tambak menjadi kaya akan nutrien. Saat tambak mengandung nutrien dalam jumlah yang terlalu tinggi, maka pertumbuhan alga juga akan mengalami peningkatan. Ledakan alga secara masif ini disebut dengan booming alga, yang sangat membahayakan bagi udang. Selain blooming alga, eutrofikasi juga dapat mengurangi kadar oksigen terlarut dalam air, yang dapat menyebabkan kondisi hipoksia dan mengancam kehidupan udang.

 

Pengelolaan Nutrien

Untuk mengelola dan meminimalisir kelimpahan nutrien, petambak perlu mengoptimalkan pemberian pakan, jangan sampai berlebihan atau overfeeding serta menerapkan teknik pengelolaan limbah yang efektif.

 

Aerasi memegang peran penting dalam menjaga kondisi tambak selama kondisi eutrofikasi terjadi. Aerasi harus bekerja terus-menerus demi menciptakan aliran air yang stabil, agar alga tidak bisa berkembang dengan baik. Aerasi juga membantu menjaga kadar oksigen terlarut tetap stabil, sehingga proses pengolahan sedimen tetap berjalan dengan baik melalui siklus nitrogen.

 

Kesimpulan

Kelimpahan nutrien dalam air tambak merupakan faktor penting yang perlu dikelola dengan baik untuk menjaga kualitas air dan kesehatan udang. Dengan mengoptimalkan pemberian pakan dan menggunakan teknik pengelolaan limbah yang efektif, petani udang dapat mengurangi risiko eutrofikasi dan menjaga keseimbangan ekosistem tambak.



Baca Juga

260 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page