Potensi Keramba Jaring Apung untuk Meningkatkan Produksi Ikan Nasional
- Redaktur: Audri Rianto
- 3 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Industri perikanan Indonesia saat ini terus memacu produksinya melalui perikanan budidaya untuk menyeimbangkan perikanan tangkap. Salah satu sistem budidaya yang cukup memiliki potensi besar ialah Keramba Jaring Apung.

Sumber: beritabeta.com
Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan sistem budidaya di perairan terbuka, seperti pesisir laut, danau dan waduk, jadi tidak perlu lahan darat. Untuk bisa berdiri, KJA butuh pelampung dan jaring sebagai media budidaya.
Keunggulan
Keunggulan utama sistem budidaya ini adalah bisa menghasilkan produksi ikan yang tinggi. Selain itu, Anda juga tidak perlu menggunakan aerator lagi, karena air pada perairan terbuka akan terus bergerak mengalir membawa oksigen.
Aliran air yang tiada henti juga membantu mengurangi penumpukan limbah dari sisa pakan dan kotoran udang, sehingga lingkungan budidaya tetap bersih. Kualitas air yang stabil membuat ikan lebih sehat sehingga siklus produksinya menjadi lebih singkat.
Dengan KJA, Anda juga bisa menerapkan budidaya intensif dengan padat tebar tinggi tanpa takut mengotori lingkungan akibat penumpukan limbah. Budidaya dengan padat tebar yang lebih tinggi dari sistem tradisional tentu dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
Ada banyak jenis ikan dengan nilai ekonomi yang tinggi bisa dibudidayakan dengan sistem ini, seperti nila, patin, lele, kerapu hingga kakap. Dengan fleksibilitas dalam memilih jenis ikan yang akan dibudidaya, maka produksi bisa disesuaikan dengan permintaan pasar.
Dampak Ekonomi
Adanya sistem budidaya Keramba Jaring Apung ternyata memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat pesisir. KJA membuka lapangan pekerjaan baru, membuat sumber pendapatan bertambah.
Sistem ini juga tidak butuh pembukaan lahan baru, jadi modal yang dikeluarkan lebih sedikit. Dengan manajemen yang tepat, maka KJA bisa menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi masyarakat di sekitarnya.
Optimasilasi KJA
Agar sistem KJA bisa lebih efisien, maka bisa dikombinasikan dengan menambahkan teknologi pendukung, seperti penggunaan material High Density Polyethylene (HDPE), supaya pelampung dan kerangka bisa lebih kuat, tahan lama dan aman digunakan di perairan dengan arus besar.
Teknologi lainnya adalah pemberi pakan otomatis serta sensor untuk mengukur kualitas air. Kedua teknologi ini akan membantu pemberian pakan lebih tepat waktu dan terukur. Sensor kualitas air juga akan membantu pembudidaya mendeteksi masalah kesehatan ikan lebih cepat.
Penutup
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa Keramba Jaring Apung termasuk sistem budidaya yang sangat potensial untuk meningkatkan produksi ikan nasional. Penerapan manajemen yang tepat dipadukan dengan teknologi modern, maka KJA akan menjadi salah satu pilar dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Pengembangan KJA yang terencana juga dapat mendukung pemerataan produksi ikan antar daerah, mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat daya saing perikanan nasional di pasar regional dan global.
Baca Juga
