top of page
Redaktur: Audri Rianto

Peran Aerator Dalam Mencegah Kemunculan H2S di Tambak

Kemunculan Hidrogen sulfida (H₂S) pada tambak merupakan indikasi bahwa kualitas air sedang dalam keadaan tidak stabil (beberapa parameter kualitas air mengalami penurunan). Hidrogen sulfida adalah senyawa beracun yang dapat terbentuk akibat aktivitas bakteri pereduksi sulfat yang beroperasi dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Kondisi ini disebabkan oleh akumulasi sedimen yang berlebihan di tambak, yang menunjukkan bahwa masalah ini sering terjadi di dasar tambak.



 

Senyawa ini tentu sangat berbahaya bagi kehidupan udang karena ia menyerang sistem pernapasan udang dengan cara menginfeksi organ insang. Konsentrasi hidrogen sulfida yang teralu tinggi berpotensi menyebabkan kematian secara massal. Lantas, apa yang menyebabkan hidrogen sulfida dapat muncul dan menginfeksi udang?

 

Penyebab Kemunculan Hidrogen Sulfida

Faktor utama dari terbentuknya hidrogen sulfida pada tambak ialah terciptanya kondisi anaerobik pada tambak. Mengapa kondisi anaerobik pada tambak bisa terbentuk?

 

Pertama, materi organik sudah terlalu banyak mengendap di dasar dan membentuk sedimen, maka proses penguraiannya sebagian besar akan terjadi secara anaerob. Kedua, oksigen yang dihasilkan oleh aerator tidak menjangkau hingga ke dasar tambak, sehingga pembentukan sedimen semakin cepat.

 

Peran Aerator dalam Mencegah Hidrogen Sulfida

Aerator berperan penting dalam mencegah terbentuknya hidrogen sulfida di tambak dengan cara meningkatkan kadar oksigen terlarut agar dapat menjangkau hingga ke dasar tambak demi menghindari kondisi anaerob. Kondisi anaerob yang gagal terbentuk akan mencegah bakteri pereduksi sulfat untuk bekerja.

 

Berikut adalah beberapa cara aerator membantu mencegah kemunculan hidrogen sulfida:

  • Meningkatkan Aerasi

Aerator meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air tambak, sehingga oksigen dapat menjangkau hingga ke dasar tambak. Dengan adanya oksigen yang cukup, kondisi anaerobik yang memungkinkan terbentuknya hidrogen sulfida dapat dihindari.


  • Mengurangi Aktivitas Bakteri Pereduksi Sulfat

Aerator membantu mengurangi aktivitas bakteri pereduksi sulfat seperti bakteri Desulfovibrio yang mengurai materi organik dalam kondisi anaerob. Dengan adanya oksigen yang cukup, bakteri ini tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga pembentukan hidrogen sulfida dapat dicegah.


Agar aerator bekerja dengan stabil dan maksimal, petambak harus melakukan beberapa cara ini agar penggunaan aerator dalam mencegah terbentuknya hidrogen sulfida di tambak menjadi lebih efektif.


Menggunakan aerator berkualitas: Gunakan aerator yang memiliki daya tahan tinggi, karena akan digunakan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Salah satu aerator tambak terbaik saat ini dengan daya tahan tinggi adalah kincir air Olympia yang bisa Anda dapatkan di ISW Group.


  • Penempatan aerator yang tepat: Pastikan aerator ditempatkan pada posisi yang tepat sehingga penyebaran oksigen bisa lebih maksimal dapat menjangkau seluruh bagian tambak, termasuk bagian dasarnya.

 

  • Pemeliharaan rutin: Melakukan pemantauan kondisi serta pemeliharaan rutin pada aerator berguna untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.


Kesimpulan

Faktor utama terbentuknya hidrogen sulfida pada tambak ialah kurangnya suplai oksigen pada dasar tambak, sehingga sedimen yang ada menciptakan kondisi anaerobik. Solusi paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan meningkatkan aerasi di tambak, sehingga petambak dapat mencegah pembentukan hidrogen sulfida dan menjaga kesehatan udang hingga panen tiba.



Baca Juga

240 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page