top of page
Redaktur: Audri Rianto

4 Plankton Pembentuk Warna Air Tambak

Masih banyak petambak yang beranggapan bahwa warna air tambak tidak mencerminkan keadaan lingkungan tambak. Padahal, air tambak merupakan suatu indikator yang paling mudah diamati. Dari warna air, petambak bisa melihat baik atau buruknya lingkungan tambak untuk udang tumbuh dan berkembang.


 

Warna air yang muncul pada tambak umumnya terbentuk dari adanya populasi plankton, khususnya fitoplankton. Baik itu fitoplankton baik maupun fitoplankton jahat, keduanya memiliki peran yang sama dalam membentuk warna air tambak. Bedanya adalah fitoplankton baik akan membentuk warna air yang lebih cerah, sedangkan fitoplankton jahat akan membentuk warna air yang cenderung gelap dan pekat. Berikut adalah beberapa jenis fitoplankton yang berperan dalam membentuk warna air tambak.

 

1. Chlorophyta (Alga Hijau)

Chlorophyta atau yang lebih dikenal sebagai alga hijau termasuk salah satu fitoplankton yang paling sering ditemukan di tambak udang. Dengan kandungan klorofil yang setara dengan tanaman tingkat tinggi, Chlorophyta mampu melakukan fotosintesis dan menjadi salah satu sumber oksigen untuk tambak. Tidak hanya itu, mereka secara alami juga berperan sebagai pakan alami bagi udang karena mengandung beberapa nutrisi penting untuk pertumbuhan udang.

 

Populasi Chlorophyta sangat berpengaruh terhadap perubahan warna air tambak, yakni mengubah air menjadi berwarna hijau muda saat kepadatannya stabil. Kepadatan fitoplankton ini harus senantiasa dikontrol, karena jika kepadatan terlalu tinggi malah akan berdampak buruk bagi tambak. Cara menandai tingkat kepadatannya ialah apabila warna air menjadi hijau pekat maka itu menunjukkan populasi fitoplankton sangat melimpah.

 

2. Diatomae

Diatomae adalah jenis fitoplankton yang memiliki dinding sel yang terbuat dari silika serta memiliki daya adaptasi yang tinggi, sehingga ia dapat tumbuh di perairan manapun termasuk tambak udang. Diatome juga memiliki klorofil yang memungkinkannya melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen untuk tambak.

 

Diatome juga bisa menjadi sumber pakan alternatif, karena ia mengandung asam omega-3 yang baik untuk pertumbuhan udang. Pada tambak, mereka umumnya akan membentuk warna air hijau kecoklatan atau cokelat muda. Dari semua penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Diatomae termasuk ke dalam golongan plankton baik.

 

3. Dinoflagellata

Dinoflagellata adalah jenis fitoplankton jahat yang dapat menyebabkan warna air tambak menjadi cokelat atau merah serta memiliki tingkat kecerahan yang rendah. Beberapa dinoflagellata bahkan dapat menghasilkan racun yang berbahaya bagi udang, karena dapat menginfeksi organ pernapasan.

 

4. Cyanobacteria (Alga Biru-Hijau)

Cyanobacteria atau alga biru-hijau merupakan jenis fitoplankton dapat menyebabkan warna air tambak menjadi biru-hijau. Ia termasuk ke dalam golongan fitoplankton jahat, karena dapat menyebabkan penurunan oksigen terlarut secara masif serta mampu merangsang terbentuknya senyawa berbahaya seperti amonia, nitrit dan hidrogen sulfida.  

 

Dengan memahami jenis-jenis plankton dan pengaruhnya terhadap warna air tambak, petambak dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kualitas air dan kesehatan ekosistem tambak. Monitoring warna air secara rutin dan pengelolaan populasi plankton yang baik sangat penting untuk keberhasilan budidaya udang.

 


Baca Juga

267 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Commentaires


bottom of page