top of page

Keuntungan Budidaya Udang dengan Sistem Polikultur

Redaktur: Audri Rianto

Praktik budidaya udang di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Hal ini tentu tak terlepas dari potensi keuntungan yang dihasilkan. Budidaya udang memang dikenal sebagai usaha perikanan yang menggiurkan, mengingat udang sangat digemari baik di pasar domestik maupun internasional.


 

Sistem budidaya yang paling banyak diadopsi oleh petambak di Indonesia sendiri ialah monokultur, yaitu hanya membudidayakan satu jenis komoditi di satu tempat. Budidaya udang dengan sistem monokultur dinilai dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Namun, potensi keuntungan bisa ditingkatkan lagi dengan menerapkan sistem budidaya polikultur.

 

Polikultur adalah teknik budidaya yang mengkombinasikan dua atau lebih spesies dalam satu kolam, seperti udang dengan ikan bandeng, nila, kakap, atau rumput laut. Sistem ini meniru ekosistem alami, menciptakan keseimbangan yang lebih baik di lingkungan perairan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari budidaya udang dengan sistem polikultur:

 

1. Meningkatkan Efisiensi Lahan dan Produksi

Salah satu keuntungan utama polikultur adalah pemanfaatan lahan yang lebih efisien. Dalam satu kolam, petambak dapat membudidayakan lebih dari satu spesies sekaligus. Misalnya, udang vaname bisa dibudidayakan bersama ikan bandeng yang membantu mengendalikan plankton berlebih. Dengan begitu, hasil panen tidak hanya berasal dari satu komoditas, melainkan dari beberapa spesies sekaligus sehingga akan meningkatkan total produksi dan pendapatan.

 

2. Mengurangi Risiko Penyakit dan Kematian Massal

Dalam sistem monokultur, udang lebih rentan terhadap serangan penyakit karena tidak ada spesies lain yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan polikultur, spesies lain seperti ikan nila dapat mengontrol organisme patogen tertentu dan mengurangi limbah organik yang dapat menjadi tempat berkembangnya penyakit. Hal ini membantu menekan angka kematian udang dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan atau bahan kimia.

 

3. Menjaga Kualitas Air Secara Alami

Dalam polikultur, spesies yang berbeda memiliki peran ekologi yang saling melengkapi. Misalnya:

  • Ikan bandeng membantu mengontrol pertumbuhan alga yang berlebihan.

  • Rumput laut atau kerang dapat menyerap zat organik berlebih dan menyaring air.

  • Ikan nila memakan sisa pakan dan limbah organik, sehingga mengurangi pencemaran air.

Dengan adanya keseimbangan alami ini, kualitas air akan lebih stabil tanpa harus sering mengganti air atau menggunakan bahan kimia tambahan, sehingga biaya operasional dapat dikurangi.

 

4. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pakan

Dalam budidaya monokultur, sebagian besar pakan yang diberikan tidak dimanfaatkan secara optimal oleh udang dan menjadi limbah yang mengendap di dasar tambak. Dalam sistem polikultur, ikan atau organisme lain dapat memanfaatkan sisa pakan yang tidak dimakan oleh udang. Hal ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, sehingga menghemat biaya produksi.

 

5. Meningkatkan Keuntungan dan Diversifikasi Pendapatan

Dengan sistem polikultur, petambak tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas. Jika harga udang turun, petambak masih bisa mendapatkan keuntungan dari panen ikan atau rumput laut. Diversifikasi ini juga mengurangi risiko kerugian besar akibat fluktuasi harga atau kegagalan panen satu spesies tertentu.

 

6. Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Polikultur adalah metode yang lebih ramah lingkungan dibandingkan monokultur intensif yang sering menghasilkan limbah berlebih dan menyebabkan degradasi ekosistem perairan. Dengan sistem ini, keseimbangan ekosistem lebih terjaga karena berbagai spesies bekerja sama dalam menjaga lingkungan perairan.

 

Kesimpulan

Budidaya udang dengan sistem polikultur memberikan banyak keuntungan, mulai dari efisiensi lahan, peningkatan produksi, hingga pengurangan risiko penyakit dan biaya operasional. Selain itu, sistem ini lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan monokultur. Dengan perencanaan yang tepat, petambak dapat memperoleh hasil yang lebih optimal dan keuntungan yang lebih besar dari budidaya polikultur.

  


Baca Juga

94 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page