top of page

Dampak Mengerikan Titik Mati pada Tambak terhadap Kesehatan Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 4 Agu
  • 2 menit membaca

Titik mati pada tambak memang jarang terjadi dan hanya mengincar area-area tambak yang tidak krusial, namun permasalahan ini harus tetap dicegah. Titik mati yang tak dihiraukan atau cenderung dibiarkan akan mengancam kehidupan udang dan produktivitas tambak. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Anda perhatikan beberapa dampak membahayakan dari adanya titik mati pada tambak.


ree

Sumber: mfaoil.com 


Stres Kronis pada Udang

Pada dasarnya, titik mati merupakan area yang tidak teraerasi dengan baik, jadi kadar oksigen yang ada di area itu sangat minim. Awalnya, kadar oksigen yang rendah hanya bertahan pada area-area tertentu saja, namun jika tidak ditangani dengan serius, penurunan kadar oksigen bisa merembet hingga ke seluruh petakan tambak.

 

Asupan oksigen yang sangat kurang bisa membuat udang mengalami stres akut. Oksigen yang jumlahnya terlalu rendah menyebabkan udang bernapas dengan tidak baik. Ketika udang sulit bernapas, tentu tingkat stresnya akan meningkat.

 

Kerusakan Insang dan Organik Internal

Aerasi yang tak merata membuat bahan organik menumpuk di satu tempat yang kemudian membentuk titik mati. Tumpukan bahan organik secara berkelanjutan membuatnya mengalami penguraian atau dekomposisi tanpa oksigen yang biasa disebut dengan dekomposisi anaerob.

 

Hasil dari proses ini ialah gas beracun seperti metan, hidrogen sulfida dan amonia. Ketika ketiga gas in berkumpul dan terakumulasi, maka udang akan menjadi korbannya. Udang yang keracunan akan mengalami kerusakan organik, terutama insang dan organ pencernaannya.

 

Penurunan Nafsu Makan

Organik pencernaan udang yang rusak karena keracunan gas membuat udang cenderung tidak mau makan. Mau diberi makan sebanyak apapun dengan jenis pakan yang berbeda-beda, hasilnya tetap akan sama saja, lebih banyak pakan yang mengambang ketimbang yang dimakan oleh udang.

 

Udang yang tak mau makan ini akan mempengaruhi pertumbuhannya, sehingga udang akan terlihat selalu kecil atau tidak mau besar. Kondisi ini akan mempengaruhi ukuran dan bobotnya ketika dipanen.

 

Risiko Infeksi Penyakit Meningkat

Udang yang stres dan tidak mau akan berlanjut pada penurunan imun tubuh. Udang yang semakin akan meningkatkan risiko infeksi penyakit. Ditambah kondisi tambak yang semakin tidak stabil, maka bakteri dan virus akan tumbuh lebih mudah. Sisitem imun yang tidak stabil membuat penyakit-penyakit seperti White Spot Syndrome Virus dan Early Mortality Syndrome akan mudah menginfeksi.

 

Kematian Massal

Titik mati bisa semakin meluas dan ketika itu terjadi maka kadar oksigen yang ada pada kolam tambak keseluruhan akan terus menurun. Keadaan ini akan membuat udang semakin terancam, sehingga akan banyak udang yang mati. Jika diperhatikan, akan ada banyak udang yang mati secara mendadak, terutama di malam hari ketika oksigen semakin menurun.

 

Kesimpulan

Titik mati sering dianggap hanya sebagai titik yang tidak aktif di tambak, padahal titik mati yang dibiarkan bisa sangat mengancam keberlanjutan usaha budidaya. Dampak seriusnya jika titik mati tidak segera ditangani adalah penurunan kesehatan udang yang berakhir pada kematian secara massal.



Baca Juga

Pemanfaatan Probiotik dalam Menurunkan Bahan Organik di Tambak Udang

Komentar


bottom of page