top of page
Audri Rianto

Bahaya Lumpur Tambak Bagi Udang

Lumpur tambak merupakan material hasil endapan yang bersifat lunak dan tidak kompak. Sumber lumpur pada tambak sendiri berasal dari pakan yang tidak termakan, kotoran, plankton yang telah mati, di tambak dengan erosi tanah tambak itu sendiri.

Pada tambak intensif, produksi tambak sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan buatan. Mengingat tambak intensif membutuhkan jumlah pakan yang banyak, tentu akumulasi pakan tersebut juga menambah ketebalan dari lumpur dasar tambak.


Sumber: komeringonline.com

Kondisi lumpur tambak yang berlebihan tentu tidak baik bagi tambak. Lumpur tambak yang masih dikatakan baik atau aman bagi udang apabila potensial redoksnya berkisar +50mV. Potensial redoks merupakan besaran potensial listrik yang dapat menunjukkan proses dekomposisi bahan organik dalam sedimen yang berlangsung pada keadaan reduksi dan oksidasi.

Semakin lama umur pemeliharaan, maka potensial redoks akan semakin menurun. Penurunan potensial redoks ke arah negatif ini yang harus dihindari karena akan semakin memerlukan banyak oksigen. Hal ini tentu akan mengganggu kehidupan udang.

Bahaya Lumpur Tambak

Lumpur tambak yang buruk mengandung banyak bahan organik. Seperti yang kita ketahui, limpahan bahan organik pada dasar tambak sangat mempengaruhi lingkungan budidaya. Tingginya bahan organik memungkinkan tambak mengalami penurunan pH sehingga tambak akan bersifat asam. Keadaan tersebut akan memicu munculnya ammonia yang diikuti dengan beberapa penyakit.

Efeknya adalah kerentanan udang terinfeksi penyakit akan semakin tinggi, konversi pakan akan semakin menurun dan pada akhirnya banyak udang yang akan mengalami kematian yang berakibat pada menurunnya produktivitas tambak.

Akumulasi bahan organik yang melebihi daya dukung lingkungan akan berdampak negative karena akan meningkatkan laju penurunan oksigen terlarut dalam air, meningkatkan kebutuhan oksigen pada sedimen dasar, serta menurunkan potensial redoks . Jika keadaan ini berlanjut dalam waktu yang lama maka akan memicu munculnya senyawa tereduksi yang beracun, seperti NH3, CH4, dan H2S. Ketiga senyawa tersebut dikenal sangat beracun bagi udang dan dapat menyebabkan udang mengalami stres, menurunnya nafsu makan, udang rentan terhadap serangan penyakit yang pada akhirnya udang akan mengalami kematian.



Baca Juga:

429 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page