top of page

Alur Pencernaan Udang Vaname yang Harus Dipahami Petambak

Redaktur: Audri Rianto

Udang vaname termasuk komoditi perikanan populer di Indonesia, dengan demikian petambak harus memahami secara keseluruhan hal-hal yang berkaitan dengan udang vaname agar proses budidaya dapat berjalan dengan lancar dan memberikan keuntungan yang maksimal.


 

Salah satu hal penting yang harus diketahui petambak dari udang vaname ialah alur pencernaannya. Alur pencernaan udang vaname melibatkan serangkaian proses yang dimulai dari pemasukan pakan ke dalam tubuh hingga nutrisi diserap dan digunakan untuk pertumbuhan, energi, dan pemeliharaan tubuh. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam proses pencernaan udang vaname yang harus dipahami oleh petambak.

 

1. Mouth (Mulut)

Sama sama seperti kebanyakan organisme, udang vaname juga mengkonsumsi pakan melalui mulut yang terletak di bagian kepalanya. Pakan yang dikonsumsi, seperti plankton, detritus, atau pakan buatan akan masuk ke dalam mulut.

 

Selanjutnya, pakan yang masuk akan bertemu dengan organ yang mandible atau mandibula, yang memiliki fungsi sebagai penggiling atau penghalus pakan sebelum diteruskan ke saluran pencernaan.

 

2. Esophagus (Kerongkongan)

Setelah pakan digiling di mulut, pakan kemudian masuk ke esophagus atau kerongkongan yang berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan pakan menuju perut. Di sini, pakan tidak mengalami perubahan lebih lanjut.

 

3. Stomach (Perut)

Pakan kemudian memasuki perut udang, yang merupakan tempat utama untuk proses pencernaan lebih lanjut. Perut udang vaname memiliki dua bagian:

  • Proventriculus: Bagian ini berfungsi untuk menghancurkan pakan dengan bantuan otot-otot yang kuat, serta mengeluarkan enzim pencernaan untuk memecah komponen pakan seperti protein dan karbohidrat.

  • Ventrikulus: Bagian ini berfungsi sebagai tempat utama di mana proses pencernaan kimia terjadi. Di sini, enzim-enzim seperti protease (untuk protein) dan amilase (untuk karbohidrat) bekerja untuk memecah bahan pakan menjadi bentuk yang lebih sederhana.

 

4. Hepatopancreas (Pankreas Hati)

Setelah pakan dicerna sebagian di perut, makanan yang terurai akan menuju hepatopancreas, yang berfungsi seperti hati dan pankreas pada vertebrata. Pada organ ini berbagai enzim pencernaan, seperti lipase (untuk lemak) dan amilase (untuk karbohidrat) akan melanjutkan proses pemecahan bahan pakan menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa. Selain itu, hepatopancreas juga berperan dalam metabolisme dan penyerapan nutrisi. Organ ini juga berfungsi untuk menyimpan energi dalam bentuk glikogen.

 

5. Intestine (Usus)

Setelah pakan dicerna dan diserap di hepatopancreas, sisa-sisa yang tidak dapat dicerna (seperti serat kasar) akan bergerak ke usus untuk penyaringan dan pembuangan. Usus udang berfungsi untuk penyerapan lebih lanjut dari nutrisi yang telah dicerna. Di sini, nutrisi yang tersisa akan diserap ke dalam darah melalui dinding usus dan digunakan oleh tubuh udang untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.

 

6. Anus

Sisa-sisa pakan yang tidak tercerna atau tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus sebagai feses. Proses pencernaan ini memastikan bahwa tubuh udang dapat mengoptimalkan penggunaan nutrisi dari pakan yang dikonsumsi untuk mendukung kehidupannya.

 

Kesimpulan

Pencernaan udang vaname terdiri dari serangkaian tahap, mulai dari penggilingan pakan di mulut hingga pemecahan dan penyerapan nutrisi di perut, hepatopancreas, dan usus. Dengan proses pencernaan yang efisien, udang vaname dapat mengoptimalkan penyerapan nutrisi penting untuk pertumbuhannya, reproduksinya, dan ketahanan tubuh terhadap stres serta penyakit.



Baca Juga

Comments


bottom of page