Setiap kegiatan industri pas menghasilkan limbah yang cukup beracun dan dapat mencemari lingkungan. Sudah sepatutnya para penggiat industri melakukan pengolahan limbah sebelum memutuskan untuk melepasnya ke lingkungan bebas. Pengolahan limbah ini bertujuan untuk menurunkan kadar BOD dan COD yang terkandung.
Sumber: ujikadarair.com
Kadar BOD dan COD di setiap industri berbeda-beda. Hal ini telah diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan nomor KEP-51/MENLH/10/1995. Surat putusan ini menjadi acuan yang jelas mengenai kadar BOD dan COD yang aman bagi limbah untuk dilepaskan ke lingkungan bebas.
Industri Minyak Kelapa Sawit
Untuk industri minyak kelapa sawit, surat putusan dari Kementerian Lingkungan Hidup memberikan kadar maksimum untuk BOD yaitu 250 mg/L dan COD 500 mg/L. Jika melebihi jumlah yang ditetapkan, limbah harus dilakukan pengolahan sekali lagi hingga kadarnya BOD dan COD-nya menurun.
Industri Pulp dan Kertas
Untuk industri pulp dan kertas, kadar BOD maksimal yang diperbolehkan adalah 150 mg/L dan COD adalah 350 mg/L.
Industri Karet
Industri karet juga merupakan industri utama di Indonesia. Untuk kadar BOD maksimal yang diperbolehkan dalam limbah karet adalah 150 mg/L, mirip seperti pada industri pulp dan kertas. Sedangkan kadar COD maksimalnya adalah 300 mg/L.
Industri Gula
Industri gula juga kerap menyumbangkan limbah ke lingkungan. Untuk kadar maksimal BOD yang ada pada limbah gula adalah 100 mg/L, dan kadar COD-nya adalah 250 mg/L.
Industri Urea
Pupuk urea merupakan pupuk tunggal yang paling banyak digunakan pada perkebunan. Dengan begitu, industri urea termasuk salah satu industri yang besar di Indonesia yang juga turut menyumbang limbah. Kadar BOD maksimal untuk limbah urea adalah 100 mg/L, sedangkan COD adalah 250 mg/L.
Baca Juga: