Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan bahwa sejauh ini ada dua komoditas yang paling banyak diekspor ke Jepang, yaitu udang dan ikan tuna. KKP berharap, untuk kedepannya komoditas perikanan lainnya juga ikut meningkat.
Sumber: wartaekonomi.co.id
“Saat ini, komoditi ekspor kita ke Jepang masih didominasi oleh udang dan tuna”, ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Rifky Effendi Hardijanto.
Walaupun demikian, Rifky tidak menyebutkan secara jelas berapa besar jumlah dan nilai ekspor dari komoditi tersebut. Ia lebih berharap kepada jumlah ekspor untuk naik setiap tahunnya.
“Kita mengharapkan udang ini dapat menjadi salah satu tulang punggung, karena sekitar 80 persen udang yang diekspor ini berasal dari produk budidaya”, tambahnya.
Dia menjelaskan, untuk meningkatkan aktivitas ekspor tersebut, pihaknya juga melakukan pertemuan dengan perusahaan asal Jepang guna menjajaki kerja sama yang baru. Sebab, Indonesia diketahui memiliki potensi yang bisa dikembangkan oleh para pengusaha tersebut.
“Maka dari itu, kita di sini membuka forum yang nanti akan dilanjutkan dengan business matching. Sehingga harapannya kita dapat didorong investasi dari Jepang”, pungkasnya.
Hingga saat ini, ekspor udang paling besar dari Indonesia itu ditujukan ke pasar Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Ia berharap, jika terjadi kerja sama usai dilakukan bisnis matching dengan pengusaha Jepang, maka akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia di sektor perikanan.
“Pasar utama kita (saat ini) masih Amerika Serikat. Harapannya kita dapaat semakin meningkat dengan Jepang karena adanya kerja sama ini. Kita membicarakan pasokan dari hulu”, terangnya.
Sejauh ini, Jepang menjadi negara ketiga terbesar dalam menanamkan investasi di sektor perikanan. Nilainya diketahui mencapai Rp 500 Miliar dan pada tahun ini diharapkan dapat menembus angka Rp 1 Triliun.
Baca Juga: