top of page
  • Redaktur: Maulina Siregar

Mempersiapkan Konstruksi Keramba Jaring Apung untuk Budidaya Ikan Kerapu


Ikan berkualitas baik biasanya dihasilkan dari manajemen budidaya yang baik pula. Persiapan sejak dari tambak atau kolam menentukan keberhasilan dari panen ikan. Secara komersial, tujuan dari petambak atau pembudidaya tentunya adalah ikan yang dipanen bisa memberikan kualitas terbaik, bisa bersaing di pasar, dan berkelanjutan. Satu jenis ikan yang cukup banyak dibudidayakan dan memiliki harga kompetitif di pasar adalah ikan kerapu. Budidaya kerapu yang sering dijumpai dalam bentuk keramba jaring apung (KJA).

Mempersiapkan unit budidaya ikan kerapu, dan ikan lainnya, harus berada di lokasi yang tidak mengancam kelestarian sumber daya kelautan. Petambak perlu menyadari pentingnya clustering atau zonasi untuk mengembangkan budidaya ikan kerapu yang berkelanjutan.

Konsturksi keramba jaring apung yang biasa dipraktikkan di Indonesia. Foto: buanasurya

Kapasitas juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai tambak atau keramba jaring apung (KJA) yang berlebih muatannya berubah menjadi sistem yang mengganggu kondisi lingkungan. Selain itu perlu mengatur jarak antara keramba untuk mengoptimalkan penggunaan daya dukung. Dan, yang tak kalah penting dalam mempersiapkan bangunan keramba jaring apung untuk ikan kerapu adalah pengawasan terhadap kondisi fisik lingkungan yang meliputi suhu, arus, kedalaman, kekeruhan, gelombang, amplitudo pasang surut. Serta, faktor kimia lingkungan di antaranya kadar oksigen terlarut, salinitas dan parameter biologi lainnya.

Parameter fisik dan kimia air yang harus dipantau saat mempersiapkan konstruksi keramba yakni :

  • Lindungi keramba dari angin dan gelombang besar.

  • Kedalaman air sebaiknya berada di antara 7-15 meter.

  • Konsistensi karang dan pasir putih harus dijaga, hindari lumpur dan pastikan pasokan air terjaga.

  • Kecepatan arus antara 20-25 cm per detik.

  • Kekeruhan lebih dari 5 meter.

  • Suhu air antara 26-32 derajat Celcius.

  • Konsentrasi pH air antara 7-8,5.

  • Salinitas perairan antara 31-34 ppt.

  • Oksigen terlarut lebih dari 5 ppm.

Desain dan konstruksi KJA ikan kerapu harus kuat dan stabil mengambang untuk meminimalisasi resiko kerusakan. Standar persiapan KJA ikan kerapu dilakukan dengan cara Membersihkan keramba dari puing-puing atau sampai melalui penyemprotan. Atau perendaman dalam desinfektan juga disarankan. Selanjutnya keringkan dengan cahaya matahari di tempat bersih.Periksa daya apung dan kekuatan bingkai keramba. Lalu, atur keramba di lokasi yang sesuai.

Untuk pemilihan material KJA ikan kerapu, yang perlu diperhatikan :

  • Jangan menggunakan kayu sebagai bahan baku untuk membangun kerangka KJA

  • Setiap rakit keramba biasanya membutuhkan jangkar.

  • Sebaiknya menggunakan polyethilene (PE) dengan diameter 2,5 cm untuk jangkar.

  • Membangun bingkai keramba disarankan ukuran 8mx8meter dan dibagi menjadi empat kompartemen.

  • Bahan dan ukuran jaring keramba harus disesuaikan dengan ukuran ikan kerapu untuk menghindari kerusakan fisik selama budidaya hingga panen.

Selamat mempraktikkan, semoga berhasil. (*)

Hubungi Customer Sales Representative kami di

Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 6065 5496 Up. Teguh Raharjo

2.519 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page