Kondisi kemarau menjadi tantangan tersendiri bagi para petambak. Kemarau bahkan menjadi faktor yang merugikan. Bagaimana tidak? Debit air yang terus berkurang di kolam/tambak mengakibatkan lumpur lebih banyak dibandingkan air sehingga ammonia naik dan tingkat stres ikan meningkat. Efek lainnya adalah terjadinya gangguan metabolisme tubuh ikan yang ditandai dengan turunnya nafsu makan, pengerakan ikan melambat (tidak aktif), pembengkakan ginjal (ada tonjolon disebelah sirip dada). Lebih parah lagi adalah semakin diberi pakan, kematian akan semakin banyak. Sayangnya pembudidaya sering menyalahkan pakan jika sudah terjadi kematian seperti ini.
Oleh karena itu mengontrol kadar ammonia khususnya saat musim kemarau tiba menjadi perhatian penting. Atau biasa kita sebut dengan langkah kontrol ammonia. Jika kontrol amonia di tambak/kolam tidak diperhatikan, bisa menyebabkan terjadinya over-blooming plankton dan menurunnya kualitas air. Bahkan bisa menurunkan kualitas jaringan/ daging karena konsentrasi ammonia yang tinggi dalam jaringan dan darah. Sehingga kontrol ammonia yang tidak dilakukan pada akhirnya bisa menjadi efek negatif kepada konsumen.
Kontrol ammonia pun sejalan dengan teknik pemberian pakan. Dengan memahami kondisi kualitas air pada saat kemarau, mestinya semakin bertambahnya umur ikan (memasuki bulan kedua), pemberian pakan hendaknya harus benar-benar terjaga.
Alternatif Pengendalian Ammonia
Dalam kondisi normal, secara alami, ammonia di kolam/tambak telah mengalami proses oksidasi melalui mekanisme metabolisme N oleh phytoplankton, aksi dari bakteri nitrifikasi (bekerja lambat dan perlu kondisi khusus), dan proses pengendapan pada dasar kolam. Namun mekanisme tersebut seringkali tidak menemukan titik keseimbangan karena supply sampah ammonia sering terjadi lebih besar. Sehingga diperlukan langkah tambahan untuk membantu mengendalikannya.
Di sinilah peran Deodorase memegang peranan penting. Deodorase berfungsi sebagai alternatif solusi pengendali ammonia.Deodorase merupakan produk natural dari Alltech yang berbahan dasar Glycocomponent dari tanaman Yucca. Deodorase berfungsi efektif dan efisien dalam mengikat ammonia pada segala kondisi baik pH, salinitas maupun suhu. Deodorase terbukti sangat efektif untuk menurunkan ammonia.
Hitung-hitungan biaya penggunaan Deodorase juga bisa dibilang ramah kantong. Apalagi bila dikombinasikan dengan treatment probiotik yang biasa digunakan. Contoh aplikasi Deodorase yang dilakukan Parung, untuk menghasilkan 1 ton ikan diperlukan luas kolam 200 m2 atau 200 m3. 1 kali perlakuan diperlukan 200 g Deodorase, sehingga jika 1 siklus 10 kali perlakuan, hanya diperlukan 2 kg Deodorase (untuk setiap produksi 1 ton ikan lele).
Aplikasi Deodorase pada Pakan
Pencampuran Deodorase pada pakan dapat dilakukan secara on-top (dicampur langsung). Dosis yang diberikan bervariasi antara 100 gram - 200 gram per ton pakan. Bisa dibilang sangat sedikit, namun sangat efektif memberi kontribusi penurunan kadar ammonia dalam air hingga 55%.
Penambahan Deodorase ke dalam pakan selain mengikat ammonia darah dan senyawa racun lain,juga menurunkan angka kematian ikan akibat tingginya kadar ammonia di dalam darah. Penambahan Deodorase juga memberi dampak pada perbaikan kualitas daging dan mengurangi susut bobot ketika dipanen khususnya bagi ikan yang dipanen hidup.
Jadi, jangan sepelekan langkah kontrol ammonia saat kemarau. Deodorase pun bisa Anda manfaatkan yang bisa berperan sebagai kontrol ammonia, baik di air maupun di dalam darah ikan.
Semoga Bermanfaat!
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 6083 0602 Up. Cherrie Gisela