Indonesia menjadi salah satu negara penghasil pangan dan produk perikanan, sehingga produknya selalu diburu oleh pasar internasional. Dengan begitu, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) berupaya untuk selalu memberikan terobosan-terobosan agar produk dalam negeri dapat menjangkau beberapa daerah.
Dilansir dari okezone.com, terobosan terbaru dari BKIPM ialah layanan ekspor langsung dari Manado ke Jepang. Terwujudnya layanan ini berkat kerjasama serta komonukasi intensif antara BKIPM dengan Bea Cukai, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, PT. Angkasa Pura, Kementerian Perhubungan dan Maskapai Garuda Indonesia.
Sumber: tribunnews.com
Peluncuran layanan ini juga diikuti oleh ekspor perdananya langsung ke Jepang, yaitu produk perikanan sebanyak 10,39 ton ikan tuna sirip kuning dari Manado dan Ambon. Kepala BKIPM, Rina mengatakan jika ekspor langsung dari Manado ke Jepang ini merupakan terobosan yang sangat baik.
Menurut Rina, direct call ekspor Manado-Jepang sekaligus ini merupakan kabar yang cukup menggembirakan terutama untuk pelaku usaha perikanan yang ada di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Peluncuran layanan ekspor langsung ini dianggap cukup tepat, karena provinsi ini juga dikenal memiliki potensi perikanan yang luar biasa. Tahun lalu, Sulawesi Utara sendiri telah mengekspor hasil perikanannya mencapai USD144,88 juta, setara dengan Rp2,15 triliun. Nilai tersebut didapat dari volume ekspor sebesar 24,8 juta kg yang diekspor ke 31 negara.
Sementara itu Jepang masuk ke dalam negara tiga besar tujuan ekspor produk perikanan dari Sulawesi Utara. Pada tahun lalu, volume ekspor ke Jepang sendiri mencapai 3,9 juta kg dengan nilai sebesar USD29,09 juta.