Progres Pembangunan Tambak Udang Modern di Waingapu, Sumba Timur
- Redaktur: Audri Rianto
- 3 Mei
- 2 menit membaca
Pembangunan tambak udang modern di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan bagian dari inisiatif besar yang digagas oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi udang nasional, serta mendorong sektor perikanan di wilayah timur Indonesia.

Sumber: globalseafood.org
Proyek yang dimulai pada tahun 2024 ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan budidaya udang dengan sistem modern yang ramah lingkungan, sekaligus mendongkrak perekonomian lokal dan nasional.
Tahap Awal Pembangunan
Proyek pembangunan tambak udang modern di Waingapu dimulai pada awal tahun 2024, dengan tahap awal pembangunan infrastruktur yang meliputi berbagai fasilitas utama yang mendukung operasional tambak.
Sebagai tahap pertama, proyek ini mencakup pembukaan lahan seluas 500 hektar yang akan digunakan untuk membangun hatchery, pabrik pakan, serta sistem saluran air yang diperlukan untuk mendukung kelangsungan budidaya udang. Selain itu, fasilitas pengolahan air limbah juga menjadi bagian penting dari proyek ini untuk menjaga kualitas lingkungan sekitar.
Keberadaan fasilitas pendukung lainnya, seperti pabrik es, cold storage, dan pabrik styrofoam, juga telah direncanakan dalam tahap ini. Semua fasilitas ini akan dibuat terintegrasi dari hulu ke hilir, sehingga mendukung proses produksi hingga distribusi udang.
Dengan demikian, pembangunan ini tidak hanya mencakup aspek budidaya, tetapi juga mencakup pengolahan hasil dan pendistribusian produk udang ke pasar domestik maupun internasional.
Pembangunan Tambak dan Proses Tender
Setelah pembangunan infrastruktur dimulai, proyek ini dilanjutkan dengan pembangunan fisik dari tambak itu sendiri. Diperkirakan sekitar 3.000 petak tambak udang akan dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektar di Waingapu.
Tambak tersebut akan digunakan untuk membudidayakan udang vaname, yang merupakan jenis udang paling diminati di pasar internasional. Proyek ini dirancang dengan sistem yang ramah lingkungan dengan mengutamakan keberlanjutan sumber daya alam dan pengelolaan yang efisien.
Pada awal tahun 2024, PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fisik tambak ini. Pekerjaan ini melibatkan berbagai pihak dan sumber daya manusia, termasuk tenaga kerja lokal yang akan dilibatkan dalam berbagai aspek pembangunan.
Dengan pendekatan terintegrasi, proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas produksi udang tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat setempat dalam bentuk lapangan kerja.
Target Produksi dan Dampak Ekonomi
Pemerintah terus menggenjot pembangunan tambak modern ini dan diprediksi akan selesai di tahun 2027. Setelah pembangunan selesai, proses budidaya langsung dilakukan dengan target 100.000 ton udang setiap tahunnya.
Produksi udang dalam jumlah besar ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi Indonesia dalam pasar ekspor udang dunia. Selain itu, dengan kapasitas produksi yang besar, proyek ini juga diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak sekitar 4.730 orang hingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Sumba Timur.
Baca Juga
Comentarios