top of page

Pengaruh Ketebalan Lumpur terhadap Kualitas Dasar Tambak Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 15 Jul
  • 2 menit membaca

Berhasil atau tidaknya budidaya udang, sangat ditentukan oleh kualitas dasar tambak, tepatnya seberapa tebal lumpur yang menumpuk di sana. Semakin tebal lumpur yang ada pada tambak, tentu akan menjadi masalah. Sebab, ketebalan lumpur yang terlalu over dan tak terkontrol akan memicu penurunan kualitas air yang berujung pada terciptanya wabah penyakit.

ree

 

Oleh karena itu, pemahaman tentang pengaruh ketebalan lumpur terhadap kualitas dasar tambak udang sangat penting untuk mendukung produktivitas budidaya.

 

Apa Itu Ketebalan Lumpur Tambak?

Ketebalan lumpur merupakan indikator dari banyaknya lapisan endapan organik yang terbentuk dari sisa pakan, kotoran udang, plankton mati, dan mikroorganisme yang terurai di dasar tambak.

 

Banyaknya endapan ini ditentukan dari sistem budidaya yang digunakan, semakin intensif maka ketebalan lumpur di dasar tambak akan semakin bertambah. Umumnya, ketebalan lumpur dalam tambak udang yang sehat dianjurkan tidak melebihi 5 cm agar tidak mengganggu kondisi lingkungan dasar.

 

Dampak Ketebalan Lumpur terhadap Kualitas Dasar Tambak

  1. Penurunan Oksigen Terlarut di Dasar

    Ketebalan lumpur yang berlebihan membuat oksigen tidak dapat menjangkau area dasar tambak dengan baik, akhirnya akan menyebabkan area dasar tambak kekurangan oksigen terlarut. Kondisi ini selanjutnya akan memicu penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob dan menghasilkan gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida (H₂S).


  2. Peningkatan Senyawa Beracun

    Lumpur tebal menjadi sumber akumulasi senyawa berbahaya seperti amonia, nitrit, dan H₂S. Ketika konsentrasi senyawa tersebut naik, udang menjadi lebih rentan mengalami stres, pertumbuhannya melambat, dan risiko kematian pun semakin tinggi.


  3. Lingkungan Dasar Tidak Nyaman

    Dasar tambak yang penuh lumpur menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi udang. Udang akan cenderung malas makan, sulit bergerak, dan mengalami gangguan saat molting.


  4. Meningkatkan Risiko Penyakit

    Lumpur yang tebal menjadi habitat ideal bagi bakteri patogen seperti Vibrio. Kondisi anaerob ini sering menjadi pemicu penyakit seperti vibriosis dan white feces disease (WFD).

 

Cara Mengontrol Ketebalan Lumpur Tambak Udang

Lakukan langkah di bawah ini untuk mengontrol ketebalan lumpur dan menjaga dasar tambak tetap sehat.

  • Melakukan siphon lumpur minimal setiap 10–14 hari

  • Mengoptimalkan sirkulasi air untuk mencegah pengendapan lumpur pada satu titik

  • Memanfaatkan sistem central drain untuk membuang lumpur lebih efektif

  • Melakukan pengeringan dan pengolahan dasar tambak saat pergantian siklus budidaya

 

Pemantauan ketebalan lumpur sebaiknya dilakukan secara berkala dengan menggunakan alat ukur sederhana seperti tongkat pengukur atau alat sediment depth checker.

 

Kesimpulan

Tebalnya lapisan lumpur di tambak udang memiliki dampak signifikan terhadap kondisi dasar tambak dan kualitas lingkungan budidaya. Semakin tebal lumpur yang menumpuk, semakin tinggi risiko munculnya senyawa beracun, turunnya oksigen dasar, dan meningkatnya gangguan pertumbuhan udang.


Dengan pengelolaan lumpur yang baik dan pemantauan rutin, petambak dapat menjaga lingkungan tambak tetap stabil dan mendukung produktivitas udang secara optimal.



Baca Juga

 

Komentar


bottom of page