Memahami Fungsi Kerang Darah sebagai Filter Feeder dalam Ekosistem Perairan
- Redaktur: Audri Rianto
- 8 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Dalam ekosistem perairan, kerang darah (Anadara granosa) dikenal memiliki peran sebagai filter feeder, yaitu organisme yang memperoleh makanan dengan menyaring partikel kecil dari air. Namun, filter feeder tidak hanya sekadar cara makan, peran kerang darah sebagai filter feeder memiliki fungsi ekologis yang penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan perairan.

Sumber: westend61.de
Apa Arti Filter Feeder?
Filter feeder adalah kemampuan suatu organisme untuk memompa air yang mengandung partikel organik seperti fitoplankton, zooplankton, detritus, dan bahan organik lain masuk ke dalam tubuhnya, kemudian membuang kembali air bersih ke lingkungan. Kerang darah melakukan proses ini secara terus-menerus selama hidupnya, menjadikannya bagian dari sistem penyaringan laut alami.
Dalam satu jam, seekor kerang darah dewasa mampu menyaring air dalam jumlah besar, bahkan hingga beberapa liter, tergantung ukuran dan kondisi lingkungannya. Dalam skala budidaya, ribuan kerang darah dapat menyaring puluhan ribu liter air per hari. Aktivitas ini tidak hanya penting bagi kelangsungan hidup kerang itu sendiri, tetapi juga berdampak positif pada kualitas air di sekitarnya.
Fungsi Ekologis Kerang Darah sebagai Filter Feeder
1. Membersihkan Air
Kerang darah menyaring ribuan liter air setiap hari dan membantu mengurangi kelebihan plankton, sedimen, dan bahan organik yang bisa menyebabkan eutrofikasi (ledakan alga) pada suatu perairan. Bisa dikatakan bahwa kerang darah memiliki peran sebagai penjernih alami.
2. Menyeimbangkan Ekosistem
Dengan menyerap nutrien berlebih dan detritus dalam air, kerang darah membantu menjaga keseimbangan rantai makanan dan populasi mikroorganisme, sehingga ekosistem tetap stabil.
3. Mengurangi Kadar Nutrien
Tingginya kandungan nutrien di perairan dapat berdampak buruk, karena bisa menyebabkan ledakan populasi alga dan menurunnya kadar oksigen terlarut. Dengan adanya kerang darah, maka nutrien yang berlebih akan diserap dan dimanfaatkannya sebagai sumber pakan dan membuat kondisi perairan stabil kembali.
4. Mendukung Budidaya Polikultur
Karena sifatnya tidak membutuhkan pakan tambahan dan justru membantu menjaga kualitas air, kerang darah bisa dibudidayakan bersama dengan komoditas lain seperti rumput laut, bandeng, atau udang dalam sistem budidaya terpadu.
Selain itu, karena kerang darah hidup di dasar perairan berlumpur, ia juga membantu mengaduk dan mengolah sedimen. Aktivitas ini dapat memperbaiki sirkulasi nutrien di dasar perairan dan meningkatkan ketersediaan oksigen di substrat, yang baik bagi makhluk hidup lainnya seperti cacing laut dan mikrofauna.
Kesimpulan
Fungsi kerang darah sebagai filter feeder tidak hanya penting bagi kelangsungan hidupnya, tetapi juga sangat bermanfaat bagi ekosistem perairan secara keseluruhan. Dalam konteks budidaya, sifat ini menjadikannya sebagai komoditas yang bernilai ekologis dan ekonomis tinggi. Memahami peran ini dapat membantu petambak mengelola usaha lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca Juga
Comments