Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak pemtambak udang di berbagai daerah di Indonesia untuk mulai menerapkan tambak udang dengan konsep milenial yang dinilai selaras dengan kondisi perekonomian saat ini.
Menurut Menteri Edhy, konsep tambak milenial ini bisa dijadikan alternatif kegiatan usaha untuk masyarakat agar dapat bertahan pada kondisi ekonomi seperti saat ini. Terobosan baru ini dinilai dapat memberikan keuntungan yang cukup.
Sumber: antaranews.com
Revitalisasi model tambak konvensional menjadi tambak milenial ini telah dikembangkan di beberapa daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Model tambak ini juga dinilai lebih cocok untuk generasi milenial saat ini dari segi kepraktisannya dalam proses budidaya di era saat ini.
Model tambak milenial ini tidak membutuhkan lahan yang luas seperti tambak pada umumnya. Selain itu, bentuk tambak milenial ini juga lebih fleksibel karena dapat dibongkar pasang dan ukurannya bisa disesuaikan dengan lahan yang ada.
Edhy juga mengatakan pihaknya juga sedang mengembangkan terobosan di sejumlah balai pelatihan di daerah-daerah. KKP akan terus mendampingi dan melakukan pengujian agar konsep ini benar-benar menjadi model tambak alternatif dengan penghasilan yang cukup.
Dengan adanya tambak milenial ini diharapkan dapat membuat lebih banyak orang untuk tidak takut terjun di sektor ini. Untuk permodalan, Menteri Edhy juga mengatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan dukungan secara penuh melalui pinjaman lunak dari KKP maupun melalui fasilitas KUR dari bank pemerintah.
Menteri Edhy berharap model tambak alternatif ini bisa terus dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat, khususnya para nelayan yang biasanya hanya bisa melaut selama 6 bulan dalam setahun.