top of page
Redaktur: Audri Rianto

Efek Negatif Blooming Alga Pada Usaha Budidaya Udang

Blooming alga merupakan sebuah peristiwa di mana tambak mengalami peningkatan fitoplankton berupa mikro alga yang membuat warna air tambak berubah menjadi lebih pekat. Peristiwa ini sebenarnya dinilai cukup jarang terjadi, namun setiap tambak memiliki risiko mengalaminya.



Sumber: jala.tech

 

Blooming alga dinilai sangat membahayakan tambak karena secara langsung dapat menurunkan kualitas air. Beberapa komponen kualitas air yang mengalami penurunan adalah tingkat kecerahan, pH air yang berfluktuasi, menurunnya kadar oksigen, hingga timbulnya gas-gas beracun yang membahayakan.

 

Untuk mengetahui lebih jelas tentang efek negatif yang ditimbulkan oleh peristiwa blooming alga pada tambak, berikut ini kami ulaskan untuk Anda.

 

Penurunan Kualitas Air

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, blooming alga sangat mempengaruhi kualitas air tambak. Alga dikenal mengandung pigmen, sehingga dapat mengubah warna air tambak dan menurunkan tingkat kecerahannya. Selanjutnya, blooming alga dapat menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh udang, sehingga kadar oksigen dalam air dapat menurun drastis.

 

Kandungan alga yang berlebih akibat blooming alga juga akan membuat pH air berfluktuasi yang disebabkan oleh peristiwa dekomposisi dari alga yang mati. pH yang tak stabil akan mengganggu kehidupan udang, bahkan dapat membuat udang mati.

 

Kenaikan Kadar Amonia

Blooming alga juga dapat meningkatkan kadar amonia di air akibat dari peristiwa dekomposisi dari tumpukan alga yang telah mati. Amonia adalah zat beracun bagi udang jika terakumulasi dalam kadar yang tinggi. Kadar amonia tinggi bisa membuat kerusakan pada organ-organ udang dan mengganggu pertumbuhan mereka.

 

Penurunan Produksi

Kondisi lingkungan yang tidak stabil akibat dari blooming alga, membuat udang kesulitan hidup dan mengalami stres. Dampak lanjutannya adalah kematian massal pada udang. Udang yang mati secara serempak membuat produksi tambak menurun secara signifikan. Hal ini dapat berdampak pada kerugian ekonomi bagi para petambak udang.

 

Gangguan Keseimbangan Ekosistem

Blooming alga juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di sekitar tambak udang. Perubahan drastis dalam populasi alga dapat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme lain yang ada di perairan tersebut.


Setelah mengetahui efek negatif yang ditimbulkan dari blooming alga, maka petambak juga harus memahami cara menanganinya jika suatu saat tambak yang dikelola mengalami peristiwa tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dianggap cukup efisien untuk dilakukan:

 

Pengaturan Pemberian Pakan

Blooming alga dapat terjadi karena adanya kelebihan nutrisi pada tambak. Kelebihan nutrisi ini bermula dari pemberian pakan yang berlebihan yang menyisakan tumpukan pakan di tambak.


Mengatur pemberian pakan dengan tepat dapat membantu mengurangi nutrisi yang tersedia bagi alga. Hindari overfeeding agar tidak memberikan kesempatan bagi alga untuk berkembang biak secara berlebihan.

 

Aerasi Tambak

Dalam budidaya udang, memastikan tambak memiliki suplai oksigen yang cukup adalah langkah penting dalam mengatasi blooming alga. Caranya adalah dengan menjaga aerasi tambak, karena aerasi yang terjaga membantu meningkatkan kadar oksigen di air dan mengurangi kondisi yang mendukung pertumbuhan alga.

 

Dalam tambak, proses aerasi dilakukan dengan bantuan kincir air. Selama proses budidaya, kincir air tidak akan berhenti bekerja dengan tujuan untuk menyuplai oksigen pada tambak. Sebagai petambak, sudah seharusnya Anda memastikan bahwa kincir air yang digunakan tidak mudah rusak, karena saat kincir rusak, secara otomatis aerasi akan terhenti.

 

Kincir air yang paling sering digunakan oleh petambak saat ini ialah yang terbuat dari bahan stainless steel yang tidak mudah karat, seperti Kincir Air Olimpia milik ISW Group.

 

Penggunaan Alat Pengendali Alga

Saat ini, sudah banyak petambak yang menggunakan alat pengendali alga seperti alat penyaring (filter) air yang disinyalir dapat menghalau alga masuk ke dalam tambak. Selain itu, Alga diketahui dapat berkembang pesat juga dikarenakan intensitas cahaya matahari yang masuk pada tambak terlalu tinggi. Untuk itu, penggunaan waring juga dianggap cukup efektif demi mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke tambak.

 

Kerjasama dengan Ahli

Jika blooming alga telah menjadi masalah yang kompleks, sebaiknya petambak bekerja sama dengan ahli atau konsultan tambak udang untuk mendapatkan saran dan solusi yang lebih efektif.

 

Dengan memahami efek yang ditimbulkan oleh blooming alga pada tambak udang, diharapkan para petambak dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kualitas air dan kelangsungan usaha budidaya udang mereka.



Baca Juga

264 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page