Setiap pengusaha tambak udang, sudah pasti ingin usahanya senantiasa produktif dan memberikan hasil panen yang maksimal. Namun, untuk mencapai itu semua bukanlah perkara yang mudah, sebab petambak harus konsisten dalam menjaga kualitas air tambaknya.
Sumber: eurofish.dk
Kualitas air tambak yang terjaga akan membuat udang hidup dengan nyaman, sehingga metabolismenya tetap terjaga, yang mana ini sangat berpengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas tambak.
Untuk menjaga kualitas air tambak tetap optimal dan stabil, petambak harus mengetahui parameter-parameter penting penyusun dari kualitas air itu sendiri, seperti oksigen terlarut, kadar pH, suhu air, salinitas, dan tingkat kekeruhan air. Dari semua parameter yang disebutkan, oksigen merupakan parameter utama, sebab tanpa oksigen udang tidak akan bisa bernapas.
Benarkah Oksigen Tambak Berasal Dari Kincir Air?
Selama ini masyarakat luas khususnnya petambak beranggapan bahwa oksigen terlarut yang terkandung dalam air tambak berasal dari kincir air. Anggapan tersebut sebenarnya tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar. Mari kita ulas secara mendalam terkait sumber oksigen terlarut pada tambak.
Adanya oksigen pada air tambak sebenarnya dikarenakan oleh proses difusi antara permukaan air tambak dan udara bebas yang ada di sekitar lingkungan tambak. Lantas apa yang dimaksud dengan proses difusi? Difusi adalah proses di mana suatu zat berpindah dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.
Singkatnya adalah terdapat perbedaan konsentrasi oksigen antara udara dan permukaan air tambak. Udara mengandung oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada air, sehingga oksigen secara alami akan berpindah tempat dari yang berkonsentrasi tinggi (udara) ke tempat yang memiliki oksigen dengan konsentrasi lebih rendah (air).
Dari sini bisa kita pahami bahwa air tambak sebenarnya dapat menghasilkan oksigen sendiri secara alami melalui proses difusi. Namun, hal tersebut tidaklah efektif jika diterapkan dalam proses budidaya udang.
Peran Kincir Air
Dari sini baru kita bisa memahami peran kincir air yang sebenarnya. Peran kincir pada tambak ialah untuk mempercepat proses difusi antara udara dan air, sehingga transfer oksigen berjalan lebih maksimal. Putaran kincir juga berguna dalam menyebarkan oksigen lebih merata ke seluruh bagian tambak termasuk ke bagian dasar.
Fotosintesis Plankton
Proses difusi bukanlah satu-satunya sumber oksigen yang pada tambak. Ada satu lagi sumber oksigen pada tambak yang jarang orang ketahui. Oksigen tersebut berasal dari fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton. Sama seperti tanaman lain, fitoplankton memiliki zat hijau daun yang dapat digunakan untuk melakukan fotosintesis yang selanjutnya dari proses tersebut ia menghasilkan oksigen untuk tambak.
Kehadiran fitoplankton pada tambak merupakan hal yang normal dan malah baik, sebab ia dapat dijadikan sebagai sumber oksigen cadangan. Selain itu, adanya fitoplankton pada tambak juga bermanfaat dalam mencegah terjadinya blooming alga.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa kincir air bukanlah sumber utama dari oksigen terlarut pada air tambak. Oksigen yang ada pada tambak berasal dari proses difusi dan fotosintesis fitoplankton. Proses difusi dapat berjalan maksimal berkat bantuan dari kincir air yang selanjutnya mengedarkan oksigen ke seluruh penjuru tambak hingga ke bagian dasar.
Baca Juga
Comentários