Usaha budidaya udang mengandalkan produktifitas tambak untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk menjaga agar tambak tetap produktif kuncinya ada pada kualitas airnya. Tambak dengan kualitas air yang baik memungkinkan udang dapat hidup dengan normal dan sehat.
Sumber: hatcheryinternational.com
Untuk itu, menjaga kualitas air pada tambak menjadi sebuah keharusan bagi semua petambak. Lantas, bagaimana cara yang tepat dalam menjaga kualitas air pada tambak? Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
Pemantauan Kualitas Air Secara Rutin
Melakukan pemantauan kualitas air adalah langkah awal yang harus diambil oleh petambak untuk memastikan kualitas air tetap optimal. Dengan melakukan pengujian rutin terhadap parameter-parameter kualitas air, petambak dapat lebih cepat mengidentifikasi adanya fluktuasi atau ketidakseimbangan pada setiap parameter tersebut.
Beberapa parameter yang wajib untuk dilakukan pemantauan secara rutin adalah kadar oksigen terlarut, pH air, kadar salinitas, suhu air, kadar amonia dan lainnya.
Pastikan Sistem Aerasi Bekerja Optimal
Aerasi biasanya digunakan untuk memastikan kadar oksigen terlarut dalam air tambak cukup untuk memenuhi kebutuhan udang vaname. Selain itu, aerasi juga berfungsi untuk mendukung sirkulasi air dan mengurangi penumpukan bahan organik di dalam tambak. Seperti yang kita tahu, kadar bahan organik yang mengendap secara berlebihan dapat membahayakan udang.
Endapan tersebut dapat memicu terbentuknya zat berbahaya seperti amonia. Kadar amonia yang terlampau tinggi akan meracuni udang, sehingga udang tidak dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik dan normal. Penggunaan kincir yang tepat sangat berperan penting pada tahap ini.
Jaga Keberadaan Bakteri Bermanfaat
Dalam ekosistem tambak udang vaname, ada bakteri bermanfaat yang memiliki peran krusial dalam memelihara kualitas air tambak. Kumpulan bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk mendegradasi bahan organik, mengurangi kadar amonia dan nitrat, serta mengatur pertumbuhan alga. Contoh bakteri yang baik untuk tambak adalah bakteri notrosomonas, nitrobacter, bakteri probiotik, dan bakteri ekstraseluler.
Lakukan Kontrol Alga
Pertumbuhan alga sering menjadi masalah yang dapat mengganggu keseimbangan kualitas air di kolam tambak. Alga yang tumbuh secara berlebihan akan menutupi permukaan air, yang ana dapat mengganggu aktifitas udang. Tidak hanya itu, saat alga mengalami dekomposisi juga akan memicu amonia yang berlebih, sehingga bisa meracuni udang. Oleh karena itu, melakukan pengendalian alga secara rutin dapat membantu dalam menjaga kualitas air agar tetap optimal.
Pastikan Sirkulasi Air Berjalan dengan Baik
Memastikan sirkulasi air yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas air di kolam tambak tetap optimal. Jika sirkulasi air berjalan dengan baik, kadar oksigen, nutrisi, dan bakteri bermanfaat dapat tersebar secara merata ke seluruh bagian kolam.
Lakukan Pengelolaan Limbah yang Baik
Penumpukan bahan organik adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan kualitas air di tambak udang vaname menurun. Oleh karena itu, petambak harus melakukan pengelolaan limbah yang baik untuk menjaga kualitas air tambak.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, petambak dapat menjaga kualitas air tambak dan meningkatkan efisiensi budidaya udang.
Baca Juga
Comments