Budidaya udang menjadi usaha perikanan yang digemari banyak orang. Namun, selama prosesnya udang membutuhkan perawatan yang sangat signifikan. Udang harus hidup dalam kondisi lingkungan yang optimal, jika tidak maka bahaya akan mengintai usaha budidaya Anda.
Salah satu bahaya akibat dari lingkungan hidup udang yang tercemar adalah munculnya bakteri pembawa penyakit, seperti bakteri vibrio sp. Bakteri ini bersifat oportunistik, yang berarti dalam keadaan normal mereka hidup sebagai saprofit di lingkungan pemeliharaan, tetapi dapat berkembang menjadi patogen ketika kondisi lingkungan memungkinkan.
Sumber: tambakmilenial.com
Ketika sudah berubah sifat menjadi patogen, bakteri vibrio sp ini dikenal cukup mematikan, karena jika udang sudah terinfeksi, maka tingkat kematiannya bisa mencapai 100 persen.
Selain itu, Bakteri vibrio sp ini tidak hanya menyebabkan satu penyakit saja bagi udang, melainkan ada beberapa penyakit. Maka dari itu, petambak diwajibkan untuk mengenali penyakit apa saja yang disebabkan oleh bakteri vibrio sp ini. Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri vibrio sp.
White Feces Disease
Penyakit pertama yang disebabkan oleh infeksi bakteri vibrio sp adalah White Feces Disease atau lebih dikenal dengan sebutan penyakit berak putih. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa munculnya kotoran-kotoran putih memanjang yang mengambang di permukaan air tambak. Selanjutnya, jika diamati dengan seksama, organ pencernaan udang juga akan berwarna putih serta kulit udang akan terlihat mengelupas.
Udang juga akan kehilangan nafsu makannya, sehingga jika dilihat-lihat udang akan mengalami penurunan nafsu makan dan lemas. Jika udang sudah memunculkan tanda-tanda tersebut, maka sebaiknya segera lakukan pemanenan, karena jika tetap dipertahankan, maka kerugian akan semakin besar sebab udang sudah pasti akan mengalami kematian massal secara perlahan.
Acute Hepatopancreatic Mecrosis Disease (AHPND)
Sebutan lain dari penyakit ini adalah EMS (Early Mortality Syndrome), disebabkan oleh bakteri vibrio parahaemolyticus. Penyakit ini sangat mematikan dan menyerang udang pada stadia post larva hingga dewasa.
Gejala yang ditimbulkan oleh udang yang terinfeksi penyakit ini adalah hepatopankreas akan terlihat pucat memutih dengan beberapa strip hitam yang terlihat jelas, cangkang melunak serta usus terlihat kosong karena udang tidak mau makan.
Pada habitat aslinya, bakteri ini biasanya ditemukan di perairan pesisir dan muara. Bakteri ini juga diketahui memiliki dua gen beracun, yaitu Pir A dan Pir B Non-V yang dapat membuat udang mati dalam kurun waktu 10 hingga 35 hari setelah tebar.
Black Spot Disease
Black Spot Disease atau penyakit bercak hitam disebabkan oleh bakteri vibrio anguillarum. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa munculnya bercak-bercak hitam di beberapa organ udang, seperti mata, kaki, antena , ekor dan abdomen.
Penyakit ini tidak semematikan penyakit White Feces Disease dan EMS, namun tetap berpotensi menimbulkan kerugian, sebab penyakit ini dapat menurunkan tingkat mutu udang sehingga udang akan memiliki harga jual yang rendah.
Dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik bakteri Vibrio dan penyakit yang mereka sebabkan, serta penerapan manajemen budidaya yang tepat, petambak dapat mengurangi risiko terjadinya wabah penyakit dan meningkatkan produksi udang yang sehat dan berkualitas.
Baca Juga
Comments