Sikap positif dan optimis pemerintah saat ini tengah digaungkan dalam menangani pandemi Corona yang sekarang terjadi. Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh sektor kelautan dan perikanan yang sangat diharapkan mampu menjadi pemasok bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat di situasi darurat saat ini.
Berbekal keyakinan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sangat optimis bahwa Indonesia menjadi negara yang paling siap untuk menyediakan pangan setelah nantinya pandemi dinyatakan berakhir oleh WHO. Untuk itu, produksi perikanan Indonesia saat ini terus digenjot untuk menjadi pemenuhan pasokan bahan pangan selama dan setelah pandemi.
Sumber: mongabay.co.id
“Mudah-mudahan, setelah pandemi ini Indoenisia menjadi negara yang paling siap dalam menyediakan dan menyiapkan bahan pangan untuk masyarakatnya, khususnya di bidang perikanan,” ujar Edhy Prabowo.
Menurut Edhy, untuk memastikan stok pangan perikanan tetap tersedia dan aman selama masa sekarang hingga setelah pandemi, pihaknya juga akan menggenjot produk pada sub sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
Khusus untuk perikanan budidaya, menurut Edhy potensinya bisa menghasilkan produksi hingga 240 ribu ton dalam kurun waktu April hingga Juni. Rinciannya ialah 100 ribu ton berasal dari panen udang, dan sisanya berasal dari potensi produksi perikanan budidaya air laut dan tawar.
Selain mendorong produksi perikanan untuk tetap berjalan secara optimal, KKP juga mengatakan telah menyiapkan sejumlah langkah agar hasil produksi dari nelayan tangkap maupun pembudidaya bisa langsung diserap sampai habis.
Upaya yang dimaksud di antaranya adalah dengan melibatkan kementerian lain dan menyiapkan gudang beku (cold storage) yang ada di seluruh Indonesia. Perlibatan kementerian lain ini karena instansi-instansi Negara itu memiliki program khusus yang telah disiapkan untuk menjaga keberlangsungan hidup para nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil.