top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Ribuan Ikan Nila di Maninjau Mati Massal Akibat Angin Kencang


Lebih dari 20 ribu ikan nila yang ada di Danau Maninjau Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mati. Kematian ikan nila secara massal ini diduga disebabkan oleh angin kencang. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto mengatakan angin kencang tersebut telah melanda wilayah itu sepanjang 20-23 Februari kemudian disusul dengan kematian ikan-ikan itu. Dia menyebutkan sekitar 20.000 ikan yang ada di keramba pembudidaya mati.

Sumber: cnnindonesia.com

Di dasar danau terdapat tumpukan ampas yang berisi pakan dan kotoran ikan serta limbah lain. Angin kencang yang menerpa mengakibatkan pembalikan massa air sehingga limbah di dasar naik ke atas sehhingga oksigen di dasar berkurang, itu yang menyebabkan ikan mati,” ujarnya.

Puluhan ribu ikan itu merupakan milik dari 12 pembudidaya yang dibudidayakan di dalam belasan keramba jaring apung. Tiap keramba rata-rata berisi 500 kg, bahkan ada yang berisi 1 ton dan 2 ton ikan.

Dari kematian ikan tersebut, pihaknya menaksir jumlah kerugian pembudidaya yaitu Rp260 juta. Hitungan tersebut didapat berdasarkan harga ikan di pasar saat ini. “Ikan yang mati itu semuanya sudah siap panen. Pada tingkat pasar harganya bisa Rp26.000 per kg, sedangkan untuk tingkat petani harganya Rp19.000,” tambahnya.

Ermantu menuturkan dalam 2 bulan terakhir, sudah dua kali hal yang sama terjadi, yaitu di Kecamatan Tanjung Raya. Pada tanggal 29 Januari terjadi di Galapuang, Nagari Tanjung Sani dan pada 5 Februari di Linggai, Nagari Duo Kuto.

Oleh sebab itu, Ermanto menghimbau para pembudidaya untuk segera memanen ikan yang layak panen. Ia juga meminta pembudidaya untuk tidak dulu mengisi keramba dengan bibit ikan hingga cuaca benar-benar stabil.


145 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page