Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Ibu Negara, Iriana meninjau operasional tambak garam yang ada di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Agustus lalu.
Sumber: merdeka.com
Kunjungannya ke sana ialah dengan maksud untuk memastikan bahwa tambak garam yang ada di sana sudah mulai berproduksi.
“Saya ke sini hanya untuk memastikan bahwa program untuk urusan garam ini sudah dimulai. Karena kita tahu bahwa impor garam kita 3,7 juta (metrik) ton, sementara yang bisa diproduksi hanya 1,1 juta ton, masih sangat jauh,” ujar Jokowi.
Secara keseluruhan, NTT merupakan daerah dengan potensi besar produksi garam dengan luas tambak mencapai kurang lebih 21.000 hektare. Khusus daerah Kupang, setidaknya ada 7.000 hektare lahan yang dapat dikembangkan untuk tujuan tersebut.
Sementara itu, lokasi yang dikunjungi presiden ini berproduksi di atas lahan tambak seluas 10 hektare dari potensi 600 hektare yang ada. Pengembangan industri garam di NTT memerlukan investasi yang tidak sedikit. Meski begitu, pemanfaatan lahan seluas 600 hektare ini tetap akan dikejar penyelesaiannya di tahun depan.
Dalam kunjungannya itu, Jokowi juga sempat melihat dan membandingkan garam hasil produksi lahan tersebut dengan garam yang ada di luar wilayah. Dia memastikan bahwa garam yang diproduksi Nunkurus memiliki kualitas yang sangat baik.
Baca Juga: