top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Pencemaran Minyak Sebabkan Petambak Panen Dini


Pencemaran limbah minyak ini terjadi di sembilan desa di Kabupaten Karawang. Akibatnya, para petambak udang melakukan panen dini, demi menghindari kematian udang secara massal yang dapat menyebabkan kerugian.

Hingga saat ini, air laut masih tercemar oleh spill oil yang keluar dari sumur minyak dan gas milik Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ. Sehingga, petambak tidak berani untuk memasukkan air laut tke dalam tambak.

Sumber: merdeka.com

Hendi Suhendi (52 tahun) petambak udang vaname dari Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, mengatakan bahwa saat ini panen udang dipercepat dari jadwal seharusnya. Jika tidak ada kendala, harusnya panen dilaksanakan pada bulan Agustus lalu, namun akibat dari situasi yang tidak memungkinkan, panen jadi terpaksa dilakukan lebih awal.

Alasannya karena air laut sudah tercemar dengan minyak, jadi kami takut untuk memasukkan air baru ke tambak dari laut,”, ujarnya.

Bahkan, sebelum panen dilakukan, Hendi juga terpaksa mengisi air tambak dengan air tawar demi sirkulasi, karena jika tidak ditambah, udang bisa mengalami kekurangan air dan stres.

Akibat dari panen dini, hasilnya diketahui tidak sesuai dengan harapan. Biasanya, hasil panen dapat mencapai 7 sampai 8 ton untuk tidak hektar tambak, kali hanya mencapai 4 ton saja.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Hendro Subroto membenarkan perihal terjadinya pencemaran minyak tersebut. Tak hanya tambak udang yang terkena imbasnya, tambak bandeng dan tambak garam juga mengalami hal yang sama.

Selain itu, pencemaran ini juga berimbas kepada sepinya aktivitas pada pelelangan ikan. Dari 12 tempat pelelangan ikan (TPI), semuanya mengalami kevakuman akibat dari menurunnya hasil tangkapan nelayan. Tidak hanya itu, pencemaran ini juga menyebabkan banyak pelayan menganggur dan mulai beralih menjadi kuli pengumpul limbah minyak.

Baca Juga:

135 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page