top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Cegah Timbulnya Amonia di Tambak Saat Kemarau dengan Geomembrane


Indonesia merupakan negara tropis yang hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Kedua musim tersebut sangat memengaruhi tingkat produktifitas tambak udang.

Pada saat kemarau, air tambak akan mengalami penyusutan. Air yang menyusut memaksa lumpur tambak untuk terus menyentuh permukaan. Perbandingan antara lumpur dan air yang tak seimbang ini dapat menyebabkan meningkatnya kadar amonia.

Sumber: indoaquatech.com

Sebab, sejatinya amonia sudah ada dan mengendap di dalam lumpur tambak. Akibat dari penurunan volume air ini, amonia yang ada tidak tertahan dengan baik. Sehingga amonia akan lebih leluasa untuk mencemari air yang tersisa.

Risiko seperti ini sebenarnya dapat dihindari dengan mudah. Pemasangan alas tambak sebelum proses budidaya berlangsung dinilai sangat efektif untuk mencegah timbulnya amonia pada tambak udang.

Pemasangan Geomembrane

Geomembrane HDPE merupakan produk lapisan plastik yang terbuat dari High Density Polyethylene. HDPE ini memungkinkan geomembrane memiliki daya tahan tinggi, sehinga tidak mudah mengalami kebocoran dan tahan terhadap korosi.

Penggunaan Geomembrane HDPE sebagai lapisan tambak sebelum proses budidaya dimulai dinilai sangat tepat, karena mampu menahan lumpur tambak dengan baik sehingga lumpur tidak mudah mencemari air, terutama pada musim kemarau.

Lumpur yang tertahan tentu tidak akan mampu menghasilkan amonia. Sehingga udang yang dibudidayakan terhindar dari risiko keracunan.

Hampir seluruh petambak di Indonesia kini sudah mempercayakan Geomembrane HDPE sebagai bahan untuk menutupi alas tambak mereka. Daya tahannya yang tinggi memungkinkan petambak untuk menggunakannya hingga 10 tahun.

Baca Juga:

Hubungi Sales Representative kami.

HP: 0823 6063 6356 / 0823 8382 6661

Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia

116 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page