top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Kadar H2S yang Masih Bisa Ditoleransi Oleh Udang


Reduksi sulfur merupakan suatu proses yang dapat memicu kehdirarn Hidrogen sulfida atau H2S pada tambak. Senyawa ini diketahui memiliki sifat beracun bagi udang, sehingga juga tidak ditangani dengan baik dan segera dapat menimbulkan kematian udang secara massal.

Karakteristik dari senyawa ini ialah tidak berwarna sehingga sering sekali mengecoh pembudidaya, lebih berat dari udara sehingga cenderung mengumpul pada dasar tambak, serta sangat korosif atau dapat menyebabkan karatan pada semua logam.

Sumber: ternakpedia.com

Cara dalam menandai kemunculan senyawa ini ialah timbulnya bau telur busuk pada tambak. Bau ini menjadi penanda bahwa telah terjadi proses reduksi sulfur oleh bakteri anaerob di dasar tambak.

Dalam keadaan tersebut, biasanya kadar H2S pada tambak udang masih berada pada angka 0,0047 ppm. Namun, pada tingkatan tersebut, udang masih dapat mentoleransinya, sehingga H2S masih belum meracuni udang.

Tapi, pembudidaya harus tetap waspada, karena udang tidak selamanya dapat menahan gempurarn H2S. Kadar maksimal H2S yang dapat ditoleransi udang ialah 0,12 ppm.

Maka dari itu, sebelum H2S muncul pada tambak dan meracuni udang sebaiknya pembudidaya dapat mencegahnya dengan menggunakan alas tambak, penggunaan kincir air untuk mengoptimalkan aerasi, serta memberikan probiotik pada tambak untuk menumbuhkan plankton.

Baca Juga:

264 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page