top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Budidaya Lele dengan Menggunakan Sistem Boster


Pembudidaya lele sangat menginginkan usaha budidayanya berjalan dengan lancar sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih maksimal. Ikan lele juga merupakan jenis ikan yang sangat mudah dibudidayakan, sehingga banyak sekali orang yang berminat membudidayakannya.

Ada beberapa cara budidaya lele yang dapat dilakukan, salah satunya adalah budidaya sistem boster. Lantas, apakah budidaya sistem boster itu? Budidaya sistem boster ialah budidaya yang memungkinkan anda untuk beternak ikan lele dengan cara mendesain konstruksi kolam dengan menggunakan sistem central drain, dimana bahan organik nantinya akan berkumpul di tengah sehingga anda akan dapat dengan mudah membuang kotoran yang ada di air sehingga kolam lebih hemat air.

Sumber: sangkutifarm.com

Luas kolam juga harus disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Biasanya, hanya dengan ukuran 2,5 x 3 meter, anda dapat menampung 200 hingga 300 ikan lele. Apabila anda tertarik untuk mencoba budidaya menggunakan sistem boster, maka anda dapat menyimak beberapa cara di bawah ini.

1. Siapkan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan mencakup lahan beserta komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat media pemeliharaan terlihat seperti habitat asli ikan lele.

  • Buatlah kolam terpal berbentuk bulat atau persegi sesuai kebutuhan dengan desain central drain agar bahan organik nantinya dapat mengumpul di tengah kolam sehingga anda akan lebih mudah membuangnya tanpa perlu mengeluarkan air yang ada di kolam.

  • Isi kolam dengan air setinggi 60 cm atau dapat juga disesuaikan dengan kolam yang anda buat.

  • Lakukan sterilisasi air menggunakan larutan boster blue chopper sesuai aturan yang disediakan. Hal ini dilakukan untuk membunuh bakteri pembawa penyakit yang ada di kolam.

2. Menyiapkan Bibit Berkualitas

Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, anda sebaiknya membelinya di toko yang sudah terpercaya yang telah memiliki izin khusus. Dengan menggunakan bibit berkualitas, maka usaha budidaya akan memiliki peluang besar untuk memberikan panen yang maksimal.

3 Mulai Penyebaran Bibit

Penebaran bibit dilakukan jika air kolam sudah berwarna hijau kecoklatan, hal tersebut menandakan bahwa plankton sudah tumbuh di kolam. Selanjutnya, biarkan ikan beradaptasi pada kondisi kolam sampai ikan benar-benar terlihat nyaman dan aktif bergerak. Jika ikan dirasa sudah mulai membiasakan diri, maka anda dapat memberikan pakan utama sedikit demi sedikit.

4. Perawatan

Tahap perawatan meliputi manajemen pakan, pergantian air serta memantau kesehatan ikan lele yang dibudidayakan. Pakan yang diberikan sebaiknya tidak berlebihan dan pastikan bahwa seluruh ikan mendapatkan porsi makan yang sama yang ditandai dengan berhentinya ikan mencari makan.

Pada awal penebaran, pembuangan kotoran melalui central drain ini dilakukan 5 hari setelah bibit ditebar di kolam. Namun, apabila ikan sudah memasuki usia dewasa, maka anda harus melakukan pembuangan kotoran sekitar 5 kali dalam sehari demi menjaga kebersihan air.

Selain itu, pantau juga keseimbangan asam pada air kolam, karena jika terjadi fluktuasi maka hal itu dapat meningkatkan risiko stres pada ikan.

5. Masa Panen

Masa panen lele relatif dengan perawatan yang anda lakukan, jika anda melakukannya dengan benar maka pertumbuhan lele tidak akan terganggu dan panen dapat dilakukan dengan tepat waktu. Biasanya, ikan lele dapat dipanen setelah memasuki usia 2 bulan setelah penebaran bibit.

Baca Juga:

3.531 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page