Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa penenggelaman kapal nelayan asing memberikan dampak yang positif terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
“Saat ini neraca dagang perikanan Indonesia kini menjadi nomor satu di Asia Tenggara. Prestasi lainnya juga ditorehkan Indonesia sebagai penyuplai ikan Tuna terbesar di dunia”, ucap Susi.
Peningkatan neraca dagang ini tentunya tak terlepas dari produksi perikanan yang juga terus mengalami peningkatan.
Sumber: acehkita.com
Menurut keterangannya, Menteri Susi menyebutkan pada triwulan III 2015 produksi perikanan sebanyak 5.363.274 ton, mengalami kenaikan 5,24 persen menjadi 5.664.326 pada tahun 2016.
Kenaikan juga kembali terjadi pada tahun 2017 sebanyak 8,51 persen, yaitu sebesar 6.124.522 ton. Pada triwulan III 2018, produksi perikanan Indonesia kembali mengalami peningkatan sebanyak 1,93 persen yang mencapai 6.242.846 ton.
Sementara itu, pada triwulan III 2018, PDB perikanan mencapai Rp 59,98 triliun. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 yakni senilai Rp 57,84 triliun.
Meski sempat terjadi perlambatan pertumbuhan PDB pada triwulan II 2017, yakni 6,85 persen menjadi 3,71 persen pada triwulan III 2018, PDB perikanan mengalami peningkatan di setiap kuartalnya, begitu juga dengan jumlah produksi perikanan.
Menteri Susi juga menegaskan bahwa penenggelaman kapal ikan asing yang terbukti melanggar hukum adalah salah satu jalan keluar untuk mengatasi permasalahan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang menurun selam bertahun-tahun.
Tindakan tersebut merupakan sebuah cara pemusnahan kapal yang menyimbolkan sikap tegas pemerintah untuk menumbuhkan efek jera dari pelaku maupun masyarakat.
Baca Juga: