top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Memahami Proses Nitrifikasi pada Budidaya Perairan


Nitrifikasi merupakan proses pembentukan nitrat yang dilakukan secara alami dengan mengoksidasi senyawa amonia beracun yang bersifat racun pada tambak. Proses ini tentu terdengar cukup penting dalam budidaya perairan, karena mampu mengurangi tingkat amonia pada tambak.

Proses nitrifikasi dilakukan dengan 2 tahap, yang pertama dilakukan oleh bakteri dari genus Nitrosomonas yang mengoksidasi amonia menjadi nitrat. Tahap kedua dilakukan oleh bakteri dari genus Nitrobacter dengan mengoksidasi nitrat menjadi nitrit.

Sumber: tambakudang.com

Pada umumnya, nitrat tidak bersifat racun bagi udang maupun ikan, namun proses lanjutan yang membuat nitrat menjadi nitrit inilah yang bersifat racun bagi udang. Hal ini karena nitrit dapat mengikat hemoglobin udang dan ikan sehingga udang dan ikan tidak dapat menyerap oksigen dengan baik.

Selain itu, proses nitrifikasi juga mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air serta membuat air menjadi bersifat asam. Kondisi tersebut tentu bukanlah suatu kondisi yang ideal untuk kehidupan udang dan ikan.

Kadar nitrit yang umum ada pada kolam atau tambak berkisar pada 0,005 hingga 0,5 mg/L. Jika kadar nitrit lebih tinggi dari itu, tentu proses budidaya perairan harus segera ditangani dengan serius demi menghindari terjadinya kerugian.

Untuk itu, pemantauan kadar nitrit pada tambak maupun kolam penting dilakukan sejak dini. ISW Group menyediakan Nitrite Test Kit yang dapat anda gunakan untuk memantau kadar nitrit pada tambak atau kolam anda, sehingga anda dapat memberikan penanganan yang tepat dalam mencegah terjadinya kenaikan kadar nitrit tersebut.

Baca Juga:

1.695 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page