Molting merupakan proses pergantian kulit yang biasa dilakukan oleh udang budidaya, seperti udang vaname dan windu. Udang akan mengalami molting seiring dengan pertumbuhannya.
Hal ini karena pada dasarnya udang hidup di dalam cangkang, seiring dengan pertumbuhannya, maka ukuran tubuhnya juga akan menjadi bertambah. Demi menyesuaikan hal tersebut, cangkang lama akan terlepas dengan sendirinya dan kemudian digantikan dengan cangkang baru setelah proses molting selesai.
Sumber: urbanina.com
Biasanya, udang melakukan molting setiap tiga sampai delapan minggu. Prosesnya juga tidak memakan waktu yang lama. Mereka dapat menumbuhkan cangkang baru hingga mengeras dalam hitungan jam.
Masalah Saat Molting
Satu hal yang harus diingat adalah udang akan mati apabila proses molting gagal. Hal yang mendasari gagalnya proses molting adalah kondisi air yang tidak tepat. Kondisi air yang dimaksud adalah kandungan mineral pada air yang tidak seimbang, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
Hal tersebut tentu membuat kadar kalsium pada air tidak stabil, yang mana kalsium tersebut sangat dibutuhkan oleh udang dalam melakukan pembentukan cangkang baru. Untuk itu, perlu untuk dilakukan pengecekan kadar mineral dalam air secara rutin demi memastikan kestabilan mineral pada saat proses molting berlangsung.
Mempercepat Proses Molting
Untuk mempercepat proses molting, anda dapat melakukan pergantian air sebanyak 20% dari jumlah total air yang ada. Hal ini diketahui dapat mendorong udang melakukan molting dengan cepat.
Perlakuan Untuk Cangkang Lama
Cangkang lama yang sudah terlepas dari udang akan terlihat berwarna putih dan menumpuk pada dasar kolam tambak. Sebaiknya, cangkang tersebut dibiarkan saja tetap berada di dasar. Hal ini karena cangkang lama tetap mengandung banyak mineral yang nantinya akan larut ke dalam air.
Baca Juga: