top of page
Redaktur: Audri Rianto

PLN Siapkan Cold Storage Demi Mendukung Pengolahan Produk Perikanan


Dalam industri perikanan, baik laut maupun tambak, kehadiran cold storage atau gudang berpendingin sangatlah diperlukan.

Adanya cold storage, membuat nelayan atau petambak dapat menyimpan hasil tangkapan atau hasil budidayanya relatif lebih lama, sehingga nilai ekonomisnya tidak menurun akibat dari proses pembusukan alami.

Sumber: winnetnews.com

Dengan mengatur suhu yang ada di cold storage, maka umur simpan komoditas dapat diperpanjang.

“Ikan harus segera didinginkan setelah ditangkap dari laut atau dipanen dari tambak. Karena, jika dalam waktu 4 jam ditangkap tidak segera diturunkan suhunya, maka akan terjadi perubahan fisik dan perkembangan bakteri. Jadi (ikan) akan berbau tengik, berlendir, lembek akibat dari adanya mikrobiologis. Di sinilah peran penting (dari) cold storage pasca penangkapan atau pascapanen”, ungkap Hasanuddin Yasni, selaku Ketua Umum ARPI (Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia).

PT PLN (Persero) memahami bahwa kondisi penyediaan cold storage di Indonesia masih sangat kurang. Untuk itu, PLN terus mencoba meningkatkan pasokan dan ketersediaan listrik untuk mendukung operasional cold storage.

I Made Suprateka, selaku Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN (Persero) menerangkan sejumlah inisiatif PLN dalam mendukung penyediaan listrik untuk cold storage.

“Pada 18 Mei 2018, PLN telah menyediakan listrik untuk floating cold storage pertama di Indonesia milik PT Perikanan Nusantara (Persero) di Pelabuhan Untia, Makassar. Pasokan listirk PLN yang dibutuhkan untuk Floating Cold Storage itu mencapai 240 kilo Volt Amper (Kva) menggunakan alat Automatic Secionalizing Switch. Pasokan listrik ke cold storage tersebut merupakan yang pertama kalinya di Indonesia”, jelas Made.

Sebelumnya, pada Juni 2017, PLN juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), unutk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di setiap lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).

PLN telah memasok listrik di 12 pulau kecil serta kawasan perbatasan, seperti Natuna, Mentawai, Saumlaki, Merauke, Nunukan, Biak Numfor, Talaud, Morotai, Mimika, Rote Ndao, Sumba Timur dan Sabang

“Proyek tersebut juga digunakan untuk pengoperasian cold storage, tempat singgah nelayan, sumur , pabrik es, tambak serba guna hingga gudang rumput laut”, tambah Made

Dengan menggunakan listrik PLN, pengolaan cold storage dapat memperoleh manfaat yang berlipat bila dibandingkan dengan menggunakan genset. Antara lain, dari nilai tambah secara ekonomis, produk perikanan yang lebih tahan lama akan dapat diolah menjadi fillet, nugget dan bakso.

Selain pasokan listriknya yang lebih terjamin, penghematan biayanya juga cukup besar. Hal tersebut diungkapkan oleh Ferdinand Wenno, Branch Manager PT Perikanan Nusantara Cabang Makassar.

Menurutnya, saat belum didukung PLN, biaya operasional kapal floating cold storage yang ada di Untia memerlukan biaya yang sangat mahal.

“Karena menggunakan genset solar, biaya operasional dan pemeliharaannya bisa mencapai Rp 200 juta per bulan”, ujar Ferdinand. Dengan perhitungan menyala 250 jam, penggunaan listrik dari PLN menjadikan Perinus lebih hemat Rp 138 juta per bulannya.

Baca Juga:

141 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page