Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa tingkat konsumsi ikan Indonesia cenderung naik setiap tahunnya. Kenaikan konsumsi ikan ini sudah terjadi selama 5 tahun terakhir.
“Ikan adalah sumber protein yang sangat besar, dengan makan ikan kita bisa lebih sehat dan turut serta dalam mencerdaskan generasi bangsa”, ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Rifky Effendi Hardijanto.
Sumber: drweil.com
Rifky memaparkan, sejak 5 tahun belakangan ini target konsumsi ikan per kapita setiap tahunnya selalu meningkat, yaitu dimulai dari tahun 2014 sebesar 38,14 kilogram per kapita, 2015 sebesar 41,1 kilogram per kapita, 2016 sebesar 43,88 kilogram per kapita, 2017 sebesar 47,12 kilogram per kapita dan 2018 sebesar 50 kilogram per kapita. Sementara untuk tahun 2019, targetnya adalah sebesar 54,49 kilogram per kapita.
Ia menyebutkan hampir setiap tahunnya target konsumsi ikan nasional selalu terpenuhi, bahkan tidak jarang melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti pada tahun 2015, konsumsi ikan masyarakat adalah sebesar 41,1 kilogram per kapita, telah berhasil melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu 40,9 kilogram per kapita.
“Ini merupakan bukti bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi ikan bagi kesehatan”, tambahnya.
Meski demikian, pihaknya menyatakan tidak harus berhenti sampai di situ saja. Menurutnya pemerintah akan terus mencoba untuk mendengungkan akan pentingnya makan ikan secara rutin. Hal tersebut agar konsumsi ikan nasional akan terus naik untuk tahun-tahun selanjutnya.
“Kita jangan sampai kalah dengan negara tetangga, seperti Malaysia 70 kilo per kapita per tahun, Singapura 80 kilo per kapita per tahun, dan Jepang hampir mendekati 100 kilo per kapita per tahun”, paparnya.
Ia juga turut mengingatkan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dan mempunyai komoditas ikan yang beragam, baik itu ikan hasil tangkapan maupun ikan hasil budi daya, serta stok ikan nasional yang berlebih.
Selain itu, Rifky juga mengutarakan harapannya agar tidak ada lagi terdengar kasus gizi ganda (kelebihan dan kekurangan gizi), stunting (bayi yang terlahir pendek) dan masalah lainnya yang merupakan beberapa masalah yang sering diharapi Indonesia yang erat kaitannya dengan pangan dan gizi.
Untuk itu, ujar dia dengan makan ikan diharapkan menjadi solusi atas masalah tersebut dengan mendukung ketersediaan sumber pangan bergizi bagi masyarakat.
Baca Juga: