top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Hama dan Penyakit Ikan Lele yang Paling Merugikan


Seperti ikan lainnya, lele juga termasuk ikan yang tak terhindar dari serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang tidak ditangani secara tepat akan membuat kerugian yang besar.

Biasanya, serangan hama dan penyakit ikan lele dapat dihindari dengan cara memperbaiki manajemen budi daya, seperti menjaga kualitas air dan pemberian pakan yang tidak berlebih.

Sumber: riverfriends.org

Tidak hanya bersifat internal, serangan hama dan penyakit ikan lele juga dapat terjadi oleh adanya faktor eksternal seperti cuaca, sumber air dan serangan wabah yang terjadi secara regional.

Pengendalian Hama

Hama merupakan gangguan yang berasal dari organisme lainnya yang bersifat predator, pengganggu atau pesaing. Hama ikan lele yang bersifat predator adalah musang, ular, dan linsang. Terkadang, pada daerah perkotaan kucing juga bisa berpotensi sebagai hama ikan lele yang perlu diwaspadai kehadirannya. Selain itu, katak juga termasuk predator ikan lele, terutama masih dalam bentuk benih.

Hama yang termasuk ke dalam kategori pengganggu adalah belut, terutama bagi anda yang melakukan usaha budi daya lele di kolam tanah. Belut biasanya membuat lubang di pematang sehingga kolam rentan bocor.

Hama yang bersifat pesaing biasanya adalah ikan gabus atau ikan mujair, karena kedua ikan ini dapat berkembang biak dalam kolam melalui saluran air.

Cara menanggulangi ketiga jenis hama ini dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti memasang pagar pada pinggiran kolam, memberi jaring pada saluran air, hingga menutup kolam dengan paranet.

Pengendalian Penyakit

Penyakit yang menyerang ikan lele hampir sama dengan penyakit yang menyerang ikan air tawar pada umumnya. Biasanya penyakit yang menyerang disebabkan oleh infeksi jamur, protozoa, bakteri dan virus.

Penyakit bintik putih (bintik putih), disebabkan oleh protozoa jenis Ichthyphyhirius multifillis. Ciri dari penyakit ini adalah munculnya bintik putih pada kulit dan insang ikan. Penyakit ini dipicu oleh kualitas air yang tidak terjaga, suhu air yang terlalu dingin serta kepadatan tebar ikan yang sangat tinggi.

Untuk mencegah penyakit ini, anda wajib untuk mempertahankan suhu 28 derajat celcius dan gunakanlan air yang berkualitas baik. Sementara untuk pengobatannya ialah dengan merendam ikan pada larutan formalin ditambah dengan malacit green selama 24 jam.

Penyakit gatal (Trichodiniasis), penyebabnya adalah protozoa jenis Trichodina sp. Gejala dari penyakit ini adalah ikan akan terlihat lemas, warna tubuh menjadi kusam dan terlihat sering menggosok-gosokkan badannya ke dinding kolam.

Penyakit ini dapat menular dari kontak langsung antar ikan atau melalui media air. Kepadatan ian serta kekurangan oksigen dipercaya dapat menyebabkan penyakit ini.

Penyakit ini dapat dicegah dengan cara mengatur kepadatan ikan lele serta menjaga kualitas air tetap pada kondisi yang baik. Untuk pengobatannya, anda hanya cukup merendam ikan pada larutan formalin 40 ppm selama 12 hingga 24 jam.

Serangan aeromonas hydrophila, merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh bateri yang menyebabkan perut ikan menggembung berisi cairan, bengkak pada pangkal sirip serta luka di sekujur tubuh.

Faktor pemicu penyakit ini adalah menumpuknya sisa pakan yang kemudian membusuk di dasar kolam. Pencegahannya ialah dengan cara memberikan pakan yang tepat dan tidak berlebihan serta pertahankan suhu air pada 28 derajat celcius.

Pengobatan yang biasa dilakukan pada ikan yang terinfeksi ialah dengan memberikan antibiotik Oksitetrasiklin (OTC).

Penyakit cotton wall disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Flexibacter Columnaris. Bakteri ini fokus menyerang organ dalam ikan, seperti insang. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah terjadi luka pada permukaan tubuh, terdapat lapisan atau bintik putih, serta gerakan renang yang melambat serta ikan sering mengambang.

Faktor yang menyebabkan penyakit ini juga dari pembusukan sisa pakan yang ada di dasar kolam dan suhu yang terlalu tinggi. Untuk pencegahannya ialah usahakan memberi pakan sesuai dengan porsi dan jumlah ikan, agar tidak ada sisa pakan yang tak termakan serta atur suhu 28 derajat celcius. Pengobatannya juga sama dengan pengobatan penyakit aeromonas hydrophila.

Penyakit Channel catfish virus (CCV). Virus ini termasuk ke dalam virus herpes. Ciri ikan yang terinfeksi penyakit ini adalah ikan terlihat lemah, sering berenang berputar-putar, sering terlihat di permuaan, dan pendarahan di bagian sirip dan perut.

Penyebabnya juga berasal dari kualitas air yang tak terjaga serta suhu yang berfluktuasi. Cara pencegahan dan pengobatan penyakit ini ialah dengan melakukan persihan pada kolam, bisa dengan mengganti air atau lainnya.

Selain karena infeksi, penyakit ikan lele juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan, seperti keracunan. Seperti penyakit-penyakit berikut ini

Penyakit kuning (Jaundice). Penyakit ini diakibatkan oleh kesalahan nutrisi pakan seperti kualitas pakan yang buruk atau kadaluarsa dan pakan yang disimpan pada tempat lembab sehingga merusak nutrisinya.

Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS), penyebab penyakit ini adalah pemberian pakan secara berlebihan. Ikan lele termasuk jenis ikan yang rakus, sehingga berapapun pakan yang diberikan akan tetap dimakan olehnya. Karena hal itulah, usus bagian tengah atau belakang pada ikan lele dapat bocor.

Untuk menghindari penyakit ini adalah dengan mengatur pemberian pakan yang lebih teratur dan terorganisir.

Kekurangan vitamin C, dapat mengakibatkan tubuh ikan menjadi bengkok dan tulang kepala terlihat retak-retak. Cara mengatasinya ialah dengan memberikan vitamin mix dengan dosis 1 gram per kg pakan lele.

Keracunan, ditimbulkan oleh faktor lingkungan seperti air yang tercemar oleh pestisida atau zat kimia lainnya. Untuk menanggulanginya adalah dengan melakukan pergantian air kolam sebanyak 20 persen dua kali sehari.

Baca Juga:

4.020 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page