top of page
  • Redaktur: Igna

Fenomena Kematian Budidaya Ikan Akibat Upwelling


Kematian massal ikan yang dibudidayakan di kantong mengambang (Jakapung) akibat upwelling sering terjadi di berbagai perairan danau dan waduk. Beberapa waktu lalu, ratusan ton ikan di Danau Maninjau di Sumatera Barat meninggal menyebabkan hilangnya uang hingga ratusan juta rupiah. Kasus kematian ikan yang cukup umum juga sering terjadi di Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali dan di beberapa daerah lain. Jadi, bagaimana mengatasi masalah?

Fenomena upwelling yang kerap terjadi pada awal musim hujan, saat mendung atau saat hujan. Upwelling atau umbalan adalah peristiwa air yang naik di dasar danau karena suhu air di permukaan lebih dingin dari suhu di bawahnya. Dalam kondisi curah hujan terus menerus, suhu permukaan air rendah sehingga massa air di bagian bawah danau lebih hangat menghasilkan massa air (baik padat maupun gas) di bawahnya naik ke atas yang membawa senyawa beracun (NH3 dan H2S) sehingga Ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigen minimal yang mengakibatkan kematian masal pada ikan.

Fenomena Kematian Budidaya Ikan Akibat Upwelling

Untuk mengatasi kematian massal ikan, yang bisa dilakukan dengan memanen ikan lebih awal. Untuk bisa memanen ikan tadi, peternak ikan harus rajin memantau kondisi kualitas air setiap hari. Entah menggunakan peralatan khusus atau secara alami dengan memperhatikan karakteristik awal upwelling. Bila kualitas air mendadak turun, ikan harus segera dipanen. Panen ikan dikumpulkan dalam wadah di luar waduk / danau yang dilengkapi dengan aerator / blower untuk suplai oksigen tambahan.

Tip lainnya adalah menggunakan kantong jaring ganda di jakapung. Cara ini untuk mengurangi toksisitas di bagian bawah danau yang disebabkan oleh sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh ikan yang ditanam di kantong bersih pertama. Pada prinsipnya jakapung ganda ganda ini lebih menghemat tempat/lokasi pemeliharaan dibanding jakapung tunggal. Jaring pertama yang ukurannya lebih kecil untuk memeilhara ikan karper. Sedangkan lapisan kedua yang lebih besar untuk wadah pemeliharaan nila. Dengan cara ini pakan ikan mas yang terbuang bisa lebih ditekan karena dimanfaatkan oleh nila.

Selain itu, trik lain yang bisa digunakan adalah memindahkan lokasi jakapung bila akan terjadi umbalan ke lokasi perairan yang lebih dalam. Memindahkan lokasi jakapung ke lokasi yang lebih dalam dapat mengurangi risiko terjadinya umbalan (holomictic), karena cenderung lebih stabil atau sulit untuk diaduk.

Tip lain yang bisa dilakukan adalah menyediakan bak fiberglass yang dilengkapi dengan blower / aerator di lokasi budidaya jakapung. Ikan yang mulai terlihat lelah (berenang terengah-engah di permukaan air) bisa ditangkap dan ditampung dalam bak penampung. Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengganti jenis ikan yang dibudidayakan dengan jenis ikan yang bisa hidup di perairan dengan konsentrasi oksigen rendah (DO), seperti ikan patin dan lele.

Baca Juga:

2.683 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page