Petambak udang Bratasena Provinsi Lampung hadapi masalah pasokan listrik yang kurang memadai. Kebutuhan oksigen dalam tambak melalui kincir dan pompa-pompa membutuhkan listrik.
Saat ini pasokan listrik di kawasan tersebut tidak cukup untuk memberikan tenaga untuk memompa air dan menghidupkan kincir ke lahan tambak udang seluas 3 ribu hektar lebih, sehingga kegiatan budidaya menjadi tidak optimal.
Sebagian petambak Bratasena masih bertahan walau kondisi kurang memadai karena kendala pasokan listrik pada pompa-pompa tambak udang.
dokumentasi Kemenko Kemaritiman
Cokro, Ketua Forum Kerukunan Komunikasi Petambak Udang Bratasena mengungkapkan banyak rumah di areal pertambakan menjadi kosong karena petambak beralih profesi.
Efeknya budidaya tambak udang di Bratasena yang sudah berjalan 20 tahun terancam berhenti total. Dari 3.000 hektare lahan tambak, hanya 40 persen yang masih berjalan. Tambak-tambak yang masih beroperasi, kini bergantung pada hujan sebagai sumber air, karena tidak ada air yang bisa dipompa.
“Saya berharap budidaya udang dapat menjadi primadona seperti dulu yang dapat memproduksi hingga belasan ton per petak." harap Cokro.
Saya tidak muluk muluk, apabila saat ini produksi tambak mencapai 5 atau 7 ton per petak, budidaya udang yang sekarang lesu di kawasan ini akan bergairah kembali. Saya berharap listrik PLN bisa mengalir secepatnya, baik dengan sutet atau pembangkit tenaga sendiri, agar pompa-pompa tambak dapat dihidupkan." imbuh Cokro.
Pihak PLN Lampung menanggapi bahwa masih dikaji pemenuhan pasokan listrik untuk petambak udang Bratasena.
BACA JUGA INFO TERKAIT BUDI DAYA UDANG
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up. Teguh Raharjo
0812 6065 5496