Hidrogen Sulfida sering menjadi penyebab kegagalan panen udang. Hidrogen Sulfida (H2S) membunuh udang secara perlahan, sedikit demi sedikit setiap hari pada malam hari.
Hidrogen sulfida adalah gas tidak berwarna dan berbau seperti telur busuk. H2S beracun, korosif menyebabkan berkarat pada logam tertentu, dan mudah terbakar.
foto dokumentasi: aquariumcarebasics.com
Pada tambak udang, H2S bersumber dari lapisan bawah, lumpur dan kotoran. Mendeteksi gas Hidorgen Sulfida lebih sulit dibandingkan mendeteksi Amonia dan Nitrit.
H2S membatasi udang mendapatkan oksigen di dalam tambak. Akibatnya udang jadi lemah, lamban dan rentan terhadap serangan penyakit. Insang, jaringan hepatopankreas dan dinding usus udang mengalami kerusakan.
Tingkat toleransi ikan terhadap kadar H2S adalah 0,002 ppm. Sedangkan pada udang windu tingkat toleransinya adalah 0,033 ppm. Pada juvenil udang putih, tingkat toleransi terhadap H2S adalah 0,0185 ppm.
Kondisi pH, suhu dan oksigen terlarut (DO) rendah dalam tambak membuat H2S lebih berbahaya. DO lebih tinggi dari 3 ppm membantu memblokir pengeluaran H2S dalam tambak. Karena itu pembudidaya perlu mengontrol kondisi pH, suhu dan DO air tambak untuk mencegah timbulnya Hidrogen Sulfida.
INFORMASI TERKAIT BUDIDAYA UDANG
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up.Bima Apriandi Telp: 0821 6844 3388