Keramba jaring apung (KJA) untuk budidaya ikan dapat dibangun dari beragam material dan diwujudkan dalam berbagai bentuk dan ukuran. Keramba yang sudah jadi pun bisa dibeli siap dari toko yang menjual peralatan perikanan.
Perlu diperhatikan, ada dua prinsip utama ketika memilih peralatan keramba: harus kokoh, tahan lama dan tidak bersifat toksik. Serta ukuran jaring harus mampu mempertahankan ikan walaupun sirkulasi air pada kondisi maksimum.
Cara terbaik untuk memilih jaring adalah yang terbuat dari bahan yang baik, memungkinkankan sirkulasi cukup untuk distribusi oksigen dan menyalurkan buangan saat pembersihan.
Adapun komponen keramba jaring apung terdiri atas: bingkai, jaring, pelampung, pemberat dan tali.
Bingkai: Bingkai atau pembatas keramba dapat terbuat dari kayu, plastik, fiberglass, PVC atau logam. Bingkai atau pembatas keramba yang terbuat dari logam dan kayu sebaiknya dilapisi cat yang tahan air.
Jaring: Jaring bisa terbuat dari nilon, plastik yang dilapisi, atau kawat yang dilas. Ukuran mata jaring tergantung pada spesies yang dibudidayakan, ukuran awal benih dan metode kultur.
Floaters/ pelampung: Dapat menggunakan pelampung yang terbuat dari karet atau busa tahan air. Bisa juga merupakan bahan styrofoam, pipa PVC yang disegel, botol plastik, barel, atau jenis bahan yang mengambang lainnya dan kubus apung yang disenangi karena ukuran yang lebar untuk ditapak kaki.
Budidaya perikanan keramba jaring apung. Foto :net.ava.gov
Untuk budidaya perikanan dengan kedalaman lebih dari 5 meter, biasanya keramba jaring apung terbuat dari meterial nilon, semua sisi dan sudutnya didukung oleh bahan polyethelene yang dikaitkan dengan benang nilon. Kandang yang disarankan adalah berbentuk persegi (rectangular). Sementara bagian atas dapat ditutup atau dijepit dengan bambu yang digantungkan pada floaters (biasanya barel). Bagian bawahnya bisa batu ataupun semen sinkers.
Perilaku spesies ikan juga merupakan faktor penting dalam merancang keramba. Ketika spesies ikannya kurang aktif seperti jenis Tilapia (nila), maka bentuk keramba tidak akan mempengaruhi mobilitas. Walaupun demikian, bentuk keramba persegi membuat ikan lebih mudah dikumpulkan.
Setiap jenis atau bentuk keramba harus memiliki bukaan di bagian atas sebagai tempat untuk memasukkan bibit dan memberikan makanan. Dalam beberapa kasus, bukaan ini dapat digunakan untuk tujuan lain, seperti panen parsial. Ukuran bukaan ini dapat dibaut bervariasi dan terpenting harus ditutupi sepenuhnya atau sebagian. Atau ditutup dengan penutup buram untuk mencegah ikan melompat keluar atau masuknya pemangsa. Memberi pakan ikan juga menjadi lebih mudah ketika keramba memiliki bukaan. (*)
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 6065 5496 Up. Teguh Raharjo