Pemerintah terus menggenjot volume ekspor udang. Peningkatan ekspor udang terus meningkat dikarenakan jumlah ekspor udang dari India menurun. Dikarenakan adanya serangan virus. Selain itu memang permintaan pasar luar negeri terhadap ekspor udang Indonesia cukup deras. Berdasarkan data yang dilansir Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama Januari-Januari 2016, volume ekspor udang naik 8,5 persen, dari nilai 96,685 ton naik menjadi 107,539 ton. Oleh karena itu, pemerintah telah memproyeksikan program rehabilitasi tambak.
Rehabilitasi tambak dilakukan dengan cara mengoptimalkan lahan yang selama ini menganggur. Namun, Nilanto Prabowo, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan belum merinci kapan proses rehabilitasi tambak udang dimulai. Adapun tahun ini, pemerintah berencana bisa memproduksi udang sebanyak 713.000 ton.
Panen udang Vanname d Jember. Foto: Ditejn Perikanan Budaya Indonesia
Di sisi lain, menyambut rencana ini, Budhi Wibowo selaku Ketua Umum AP5I (Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia), berharap rehabilitasi dapat dilakukan pada lahan seluas 5.000 hektare (Ha) sehingga dapat dihasilkan produksi udang sebanyak 120 juta kilogram. Atau dengan kata lain dalam setahun dapat panen sebanyak dua kali. Sekali panen bisa meraup 15 ton.
"Jika hitungannya, harga udang vaname per kilogram USD 7 (dolar AS), jadi devisa yang bisa dihasilkan adalah USD 1 miliar (dolar AS)," ujar Budhi seperti dikutip dari Kontan. Dengan perencanaan rehabiitasi tambak ini, bukan tidak mungkin Indonesia menyalip ekspor udang Vietnam, yang tahun lalu membukukan nilai ekspor USD 6,5 miliar (dolar AS).
Budhi mengingatkan, bila pemerintah mulai merealisasikan rencana tersebut, diharapkan infrastruktur meliputi jembatan, bibit, irigasi, listrik, ketersediaan obat dan laboratorium juga diperhatikan.”Sebenarnya yang lebih penting lagi adalah pemerintah turut mendukung bantuan finansial. "Karena sampai saat ini, perbankan sepertinya masih enggan untuk melakukan financing terhadap pelaku budidaya bidang perikanan sebab dianggap sangat beresiko," Budhi menambahkan.
Sejalan dengan hal tersebut, Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) juga berencana memperluas lahan budidaya udang khususnya di Makassar dan Pontianak. Selain untuk menebar bibit udang vaname, kedua lokasi tersebut juga akan mendapat jatah benih ikan gabus. Diperkirakan lahan yang digunakan seluas 60 hektar. Agung Pamujo, selaku Sekretaris Perusahaan Perum Perindo, menyebutkan penebaran benih juga akan dilakukan pada bulan ini. (*)
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 60830602 Up. Cherrie Gisela