Kasus ikan KJA mati massal di perairan Danau Toba kembali terjadi pada awal bulan Mei ini. Layaknya seperti pada tahun 2004 dan 2014 namun kali ini cukup mengerikan, ikan yang mati sampai ribuan ton. Selain menimbulkan kerugian ratusan juta bagi peternak, ikan yang mati juga menimbulkan bau busuk yang menyengat dan tentu saja dampaknya mengganggu pariwisata.
Para warga pun terus bahu membahu mengangkut bangkai ikan untuk mencegah pencemaran meluas, sekaligus mencegah kematian ikan berlanjut. Fenomena kematian ikan di keramba peternak ini mulai terjadi sejak Senin (02/05) yang semula mati 300an ton terus berlanjut sampai hari Jumat bertambah yang mati 800 ton lagi. Baunya sampai radius 10 atau 20 meter terasa.
Tanda-tanda kematian ikan sebenarnya sudah muncul sejak dua pekan lalu. Namun, saat itu, para petani ikan belum terlalu menyadari fenomena tersebut. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang didatangkan pemerintah, diketahui bahwa penyebab kematian ikan massal di Danau Toba ini terjadi karena kekurangan oksigen.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Simalungun, Jarinsen Saragih mengatakan, pihaknya telah mendatangkan tim ahli dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Balai Penelitian, Pemulihan, dan Konservasi Sumberdaya Ikan untuk meneliti penyebab kematian ikan-ikan tersebut. Hasilnya, penyebab kematian ikan tersebut adalah kadar oksigen yang menurun.
Turunnya kadar oksigen di keramba karena keramba kehilangan daya dukungnya, luas areal keramba, tidak sebanding dengan jumlah ikannya. Para peternak ikan di sana membudidayakan ikan dalam jumlah yang terlalu banyak dalam keramba, terlalu padat. Idealnya, satu meter kubik maksimal untuk satu kilogram ikan.
Jika ada pertanyaan kenapa sebelum-sebelumnya ikan di dalam keramba hidup. Jarinsen menjelaskan, karena ikan bertambah besar. Ikan itu sudah cukup besar untuk dipanen, tetapi petaninya masih menahan-nahan.
Perubahan cuaca juga menjadi salah satu faktor matinya ribuan ekor ikan ini. Empat hari berturut-turut sejak hari Minggu sampai Rabu, kemarin, matahari tidak bagus. Akhirnya, pengolahan oksigen di danau tidak ada. Seyogianya, kondisi oksigen di air itu minimal 3 (tiga) DO. Tetapi, setelah diukur di siang hari, ternyata oksigennya di bawah 1 (satu) DO. Malamnya, kita ukur lagi, sudah 0 (nol) oksigennya. Terjadi krisis oksigen di dalam air, dan sangat disarankan ke petambak untuk memanen ikan yang memang sudah siap dipanen.
Dari fenomena ini dapat kita simpulkan bahwa kandungan oksigen terlarut di dalam air merupakan faktor penting bagi kehidupan ikan, karena oksigen dibutuhkan dalam proses respirasi, proses pembakaran makanan untuk melalukan aktifitas seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Dengan meningkatkan dissolved oxygen dalam air tambak, maka akan menjadikan air tambak lebih sehat. Meningkatnya jumlah oksigen dalam tambak juga akan meningkatkan jumlah bakteri aerobik pada tambak/kolam. Bakteri aerobik adalah bakteri baik di dalam tambak/kolam, mereka tumbuh dan makan tumbuhan yang telah membusuk mati seperti, alga dan kotoran tambak/kolam hingga 30 kali lebih cepat dibandingkan dengan bakteri anaerobik.
Mengingat pentingnya oksigen terlarut di dalam tambak, alangkah baiknya jika senantiasa dilakukan pengukuran kadar oksigen dengan water test kit atau DO Meter. Dan jika ditemukan fakta bahwa oksigen semakin menurun, oksigen dapat diperoleh secara alami maupun dari aerator buatan yang dipasang pada tambak. Ada berbagai metode dan cara yang bisa dilakukan untuk menambah kandungan oksigen terlarut dalam air tambak, sehingga kebutuhan oksigen untuk ikan tercukupi sesuai kebutuhan. Anda bisa menambahkan kincir air, turbopro aerator dan lainnya untuk menambahkan kandungan oksigen pada kolam/tambak.
Referensi:
http://news.analisadaily.com/read/1500-ton-ikan-mati-300-kk-rugi-miliaran-rupiah/234831/2016/05/05
http://medan.tribunnews.com/2016/05/05/banyak-ikan-mati-pariwisata-danau-toba-terancam
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/05/04/o6njbw377-seribuan-ton-ikan-mati-mendadak-di-danau-tobahttp://medan.tribunnews.com/2016/05/05/ikan-mati-di-perairan-danau-toba-bertambah
http://batam.tribunnews.com/2016/05/06/mencengangkan-ribuan-ikan-di-danau-toba-ini-mati-tidak-ada-yang-tahu-penyebabnya
Semoga Bermanfaat!
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224