Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus mendorong Provinsi Maluku untuk menjadi ikan nasional mengingat sebagian besar wilayah Maluku adalah pesisir dan laut, sehingga Maluku dinilai memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produk perikanan dan kelautan.

Sumber: liputan6.com
Dilansir dari liputan6.com, Menteri Edhy juga mengatakan jika lumbung ikan nasional ini nantinya tidak hanya jadi simbol, namun akan diimplementasikan menjadi bentuk nyata. Potensi perikanan Maluku sebagian besar berasal dari perikanan tangkap dan daerah ini terletak di tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), yaitu WPPNRI 714, 715, dan 718 sehingga sangat pas untuk dijadikan lumbung ikan nasional.
Tercatat jika potensi perikanan yang dimiliki oleh Maluku mencapai 4,6 juta ton atau sekitar 37 persen dari 12,5 juta ton total potensi sumber daya perikanan yang dimiliki Indonesia.
Tidak hanya fokus pada perikanan tangkap, Menteri Edhy juga berharap jika perikanan budidaya juga dapat tumbuh lebih baik lagi di Maluku. Beliau juga mengajak pemerintah daerah untuk memaksimalkan sektor tersebut.
Menteri Edhy juga akan menyiapkan instrumen anggaran alternatif selain dari APBN, yaitu melalui dana Badan Layanan Umum (BLU) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Menteri Edhy juga sudah mengunjungi Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) yang ada di Ambon untuk menyerahkan bantuan senilai Rp 1,8 Miliar dalam bentuk paket budidaya untuk Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Maluku Tenggara. Paket tersebut berisi benih ikan hias, bioflok, bibit rumput laut serta Sistem Resirkulasi Budidaya ikan hias.
Comments