Memberi pakan pada udang adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan bobot udang yang optimal. Namun, pada pemberian pakan ini sering sekali petambak melakukan kesalahan. Biasanya, kesalahan yang sering terjadi adalah petambak salah dalam menentukan jumlah pakan, sehingga udang menjadi kekurangan pakan atau underfeeding.
Sumber: globalseafood.org
Underfeeding adalah kondisi di mana udang mendapatkan asupan pakan yang kurang dari kebutuhannya. Kondisi ini tentu berefek negatif bagi udang, dan jika dibiarkan terlalu lama maka udang akan kekurangan nutrisi, sehingga akan muncul kelainan pada udang.
Tindakan pencegahan harus dilakukan, agar petambak dapat menghindari kondisi underfeeding dengan bijak. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan oleh petambak untuk mencegah terjadinya underfeeding pada tambak yang ia kelola.
Memahami Kebutuhan Pakan Udang
Underfeeding bermula dari ketidaktahuan petambak dalam melihat dan memahami kebutuhan udang. Dengan demikian, petambak harus memahami kebutuhan pakan udang dan menyesuaikan jumlah pakan yang diberikan dengan kebutuhan tersebut. Ini melibatkan pengetahuan tentang tahap pertumbuhan udang, jenis pakan yang sesuai, dan frekuensi pemberian pakan.
Menggunakan Tabel Feeding Rate (FR)
Dalam menentukan jumlah pakan yang dibutuhkan udang secara terperinci, petambak bisa mendapatkan informasinya dari tabel Feeding Rate atau FR. Tabel FR sendiri memberikan informasi terkait berapa banyak pakan yang harus diberikan sesuai dengan berat rata-rata udang. Dengan metode ini, petambak bisa memberikan pakan dengan akurat demi menghindari underfeeding atau overfeeding.
Memantau Parameter Kualitas Air
Ada beberapa kondisi dimana nafsu makan udang meningkat, salah satunya ialah saat suhu air mengalami peningkatan. Saat suhu air meningkat, hal ini akan merangsang metabolisme udang untuk meningkat. Otomatis udang akan membutuhkan energi lebih, sehingga nafsu makan udang juga akan mengalami peningkatan. Pemantauan suhu ini dilakukan dengan tujuan agar petambak bisa mempersiapkan dan menyesuaikan jumlah pemberian pakan pada udang.
Mengatur Frekuensi Pemberian Pakan
Setiap fase hidup udang memiliki frekuensi pemberian pakan yang berbeda, maka dari itu petambak harus tahu udang yang ia kelola sudah berada pada fase yang mana. Frekuensi pemberian pakan yang tepat dapat membantu memastikan bahwa udang mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengurangi limbah pakan.
Saat udang sudah berada di fase pembesaran menuju panen, udang memerlukan pakan lebih banyak, yaitu 4-5 kali dalam sehari. Untuk itu, jangan sampai frekuensi pakan dikurangi dengan alasan untuk menghemat biaya pemberian pakan, karena dapat berakibat fatal.
Mengatur Jumlah Pakan
Untuk mengatur jumlah pakan yang diberikan, petambak harus mengetahui secara pasti seberapa banyak benur yang ia tebar pada tambak, selanjutnya melakukan pemantauan survival rate (SR) secara berkala guna mengetahui seberapa banyak udang yang masih bertahan atau hidup. Pemberian pakan dengan jumlah yang tepat membantu petambak menghindari underfeeding dan overfeeding.
Mengatur Kualitas Pakan
Pakan yang diberikan harus memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi udang. Pakan berkualitas tinggi biasanya lebih mudah dicerna oleh udang dan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan udang. Sebaliknya, jika pakan memiliki kualitas yang buruk, maka udang akan enggan menyentuh pakan tersebut yang kemudian akan terbuang menjadi limbah.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, petambak dapat mencegah underfeeding dan meningkatkan efisiensi pada usaha budidaya udang yang ia kelola.
Baca Juga
Comments