Kawasan Pantai Trisik yang berada di Kecamatan Galur, Kulonprogo dikenal sebagai habitat alami dari penyu untuk bersarang dan meletakkan telurnya. Namun, akibat semakin banyak aktifitas masyarakat di daerah pesisir tersebut membuat habitat alami penyu ini mulai terganggu. Selain menyebabkan jumlah penyu menurun, kini mulai terjadi pergeseran bagi penyu untuk mendarat.
Sumber: sindonews.com
Salah satu penggiat pelestarian penyu di kelompok konservasi Penyu Abadi, Mbah Kromo mengatakan dulu setiap tahunnya banyak penyu yang bersarang dan bertelur di Pantai Trisik.
Diketahui setidaknya ada 3 jenis penyu yang mendarat, yakni Penyu hijau, penyu belimbing dan penyu lekang. Namun, belakangan ini ketiga spesies ini mengalami penurunan jumlah, apalagi jenis penyu belimbing, yang saat ini sudah jarang ditemui mendarat di lokasi tersebut.
Menurutnya, semakin meningkatnya aktifitas masyarakat di Pantai Trisik, dan salah satunya adalah tambak udang membuat jumlah penyu semakin sedikit. Tidak hanya itu, lokasi bertelurnya juga berpindah. Jika dulu di sekitar TPI dan pantai, kini bergeser ke arah barat tepatnya di sekitar muara sungai Progo.
Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Sugiyarto mengingatkan bahwa penyu termasuk spesies yang dilindungi, untuk itu sudah sepatutnya masyarakat dan pemerintah melestarikannya.
Saat ini, kelompok konservasi Penyu Abadi tengah menetaskan telur-telur penyu yang ditemukan di daerah tersebut. Ketika usianya dirasa sudah cukup, maka penyu-penyu ini akan dilepaskan ke habitat alaminya.
Baca Juga: