Sistem budidaya minapadi merupakan salah satu inovasi buatan petani Indonesia yang memungkinkan petani untuk membudidayakan tanaman padi dan ikan secara bersamaan di satu area.
Sistem budidaya ini diklaim mampu memberikan keuntungan ganda bagi para petani. Padi yang dihasilkan juga lebih baik, karena sepenuhnya akan memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk, yaitu dengan memanfaatkan limbah organik dari ikan sebagai sumber hara.
Sumber: mitalom.com
Sistem budidaya minapadi Indonesia saat ini juga sudah dilirik dunia, terutama bagi negara-negara yang tergabung di organisasi pangan PBB (FAO). Minapadi diharapkan mampu menjadi sumber ketahanan pangan nasional dan dunia.
Selain kelebihan yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kelebihan lainnya yang dimiliki oleh sistem budidaya ini, sehingga petani sebaiknya memulai untuk mengadopsi dan menerapkannya pada lahan yang dimiliki. Berikut ini beberapa kelebihan yang ada pada sistem budidaya minapadi.
Biaya produksi padi rendah, dengan sistem minapadi biaya produksi dapat dikurangi hingga 50%, sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih banyak.
Tidak perlu dilakukan penyiangan gulma, karena ikan yang ada akan memakan rumput-rumput yang tumbuh di sawah.
Hemat biaya dalam pembelian pestisida dan herbisida, hal ini karena bahan kimia yang terkandung pada kedua produk tersebut dapat meracuni ikan.
Padi yang dihasilkan lebih sehat, karena hanya mengandalkan bahan organik sebagai unsur hara dan tidak menggunakan pestisida kimia.
Hama keong mas akan berkurang, sebab telur-telur hama akan dimakan oleh ikan sebelum telur-telur tersebut menetas.
Hama tikus juga akan berkurang, karena kondisi sawah yang selalu digenangi air membuatnya tidak bisa masuk ke areal sawah.
Berkurangnya ganggunan hama dan gulma membuat sawah mampu menghasilkan gabah lebih banyak, atau tepatnya dapat menghasilkan gabah hingga 8 ton per hektar.
Petani akan memperoleh keuntungan ganda dari panen padi dan ikan.
Baca Juga: