Produksi garam di Indonesia dinilai kurang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan rutinnya Indonesia mengimpor garam dari beberapa negara tiap tahunnya. Tak tanggung-tanggung, rata-rata jumlah garam yang diimpor Indonesia ialah 2,2 juta ton per tahun.
Inovasi-inovasi juga gencar dilakukan demi meningkatkan produksi garam Indonesia. Hingga akhirnya tercipta inovasi yang dianggap sangat tepat untuk meningkatkan produksi garam secara efisien. Inovasi yang dimaksud ialah rumah prisma.
Sumber: trobos.com
Rumah prisma merupakan petakan tambak garam yang diberi atap berbentuk prisma yang terbuat dari bahan plastik. Pembentukan atap prisma ini bertujuan untuk menghalau angin yang setiap saat menerpa daerah pertambakan garam, sehingga atap bisa tetap berdiri kokoh.
Metode rumah prisma ini dinilai memiliki kelebihan yang tidak ada pada tambak garam konvensional. Berikut ini beberapa kelebihan yang akan didapatkan dengan mengadopsi metode rumah prisma ini.
1. Tak Bergantung Iklim
Tambak garam konvensional diketahui sangat bergantung pada suhu. Demi mendapatkan garam yang berkualitas baik, petani garam sangat berharap kepada kondisi matahari yang terik. Karena, jika musim penghujan datang dapat berdampak pada salinitas air laut, sehingga garam yang dihasilkan tidak banyak dan tidak memiliki kualitas yang baik.
Rumah prisma terbukti dapat mencegah penurunan salinitas akibat adanya hujan. Dengan begitu, garam yang dihasilkan juga tetap pada kondisi yang optimal. Tidak hanya itu, pemanenan juga dapat dilakukan kapanpun.
2. Pemanasan Lebih Terfokus
Bentuk prisma pada atap memungkinkan sinar matahari menjadi lebih terfokus pada petakan air yang ada di bawahnya, sehingga panas yang dihasilkan lebih optimal. Paparan suhu yang optimal ini membuat proses pembentukan kristal garam berjalan dengan lancar, tepat waktu dan bahkan bisa lebih cepat.
3. Hasil Panen Meningkat
Dengan proses panen lebih awal dan dapat dilakukan kapan saja, maka secara otomatis hasil panen yang dihasilkan per tahunnya meningkat pesat. Salah satu petani asal Lamongan, Samian Arifin yang juga sebagai penemu metode ini mengungkapkan bahwa semenjak menggunakan metode ini, garam yang dihasilkan bisa meningkat hingga 100 persen dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.
Baca Juga:
Hubungi Sales Representative kami.
HP: 0823 6063 6356 / 0823 8382 6661
Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia